GRESIK | NUGres – Suasana berbeda dalam gelaran Haul ke 304 Bupati Pertama Gresik Kyai Tumenggung (KT) Poesponegoro. Hal berbeda sekaligus sesuatu yang baru yakni bertemunya trah tumerah KT Poesponegoro dengan keturunan Kiai Qomaruddin dalam momentum haul tahun ini.
Hal ini diketahui dari salah seorang bergaris keturunan Kiai Qomaruddin, yakni KH Ahmad Isa. Kiai Isa sendiri hadir memenuhi undangan sebagai penceramah agama atau mewedar sejarah singkat relasi KT Poesponegoro, Bupati Kanoman Gresik Tirtorejo yang diketahui merupakan sahabat Kiai Qomaruddin.
Secara benderang Kiai Isa menyampaikan, Bupati Pertama Gresik KT Poeponegoro turut berjasa melahirkan Pondok Sampurnan. Pesantren ini kelak dikenal luas dengan nama Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah yang berdiri hingga hari ini.
Bahkan pesantren tua di Kabupaten Gresik ini dalam Kick Off Harlah 1 Abad NU waktu lalu mendapat penghargaan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas usia berdirinya yang seabad lebih juga kontribusinya terhadap pendidikan pesantren di Indonesia.
“Tanpa Tumenggung Poesponegoro, (Pondok) Qomaruddin nggak akan ada. Karena beliau (Poesponegoro), Kiai Qomaruddin sampai di Gresik,” tutur Kiai Ahmad Isa mengawali wedaran sejarah di tengah majelis haul yang berlangsung Ahad (13/8/2023) siang.
Kiai Isa mensyukuri dua keturunan Walisongo ini bertemu dalam momentum haul kali ini. Ia bahagia trah KT Poesponegoro dan keturunan Kiai Qomaruddin bersatu dalam majelis Haul ke-304 KT Poesponegoro. Ia juga menyebut kalau terdapat sebuah sumber sejarah yang menuliskan, jika ada hubungan saudara antara KT Poesponegoro dan Mbah Qomaruddin. Hanya saja, Kiai Isa masih terus mendalami bahkan mencari sumber pembanding atas kajian sejarah yang ia lakukan.
Lebih lanjut, Kiai Ahmad Isa juga menguraikan nama Kiai Qomaruddin dan Kiai Tirtorejo disebut dalam manuskrip yang ditulis oleh Kiai Abdurrohman bin Abdussalam. “Nalikane Kiai Kanugrahan iku kekancan karo putro gresik. Lamun putra Gresik, mongko kari-kari Kiai Kanugrahan oleh isaroh,” kata Kiai Isa menukil sedikit manuskrip tersebut.
Dijelaskannya, dari isaroh (petunjuk) tersebut, Kiai Qomaruddin yang berasal dari Kanugrahan Lamongan itu lantas mendirikan sebuah tempat yang menjadi cikal bakal Pondok Sampurnan. Tempat itu berada di tepian Sungai Bengawan Solo.
Di samping menguraikan manakib atau riwayat sejarah itu, Kiai Isa mewedar beberapa fungsi Haul. Pertama, sebagai wahana muwassolah yaitu saling menyambung silaturahmi tanpa memandang status apapun. Tidak memandang apapun strata sosial dan profesinya dari kekerabatan. Kedua, amarona bil murohamah yaitu saling kasih-mengasihi sesama handai taulan.
Jamaah dari berbagai daerah turut mengikuti haul dan ngalap keberkahan Bupati yang mulai berlangsung sejak pukul 09.00 WIB nampak bertempat di Makam Poesponegoro Gresik, di Jalan Pahlawan Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
Yayasan Poesponegoro Bakal Terbitkan Buku Sejarah
Ketua Yayasan Kyai Tumenggung Poesponegoro, Prof. Dr. Kiai Ngabehi Haji Imron Arifin, M.Pd., dalam salah satu sambutannya menyatakan masih banyak masyarakat yang kurang mengenal siapa sesungguhnya sosok KT Poesponegoro.
“Masih banyak yang mengira Bupati Pertama Gresik Eyang Poesponegoro ini agamanya Hindu. Mungkin yang dilihat dari gapuranya. Maka beberapa waktu lalu kami izin membuat sejarah singkat Eyang Poesponegoro di sebelah gapura jalan masuk ke makam,” kata Profesor Imron.
Harapannya, dengan informasi tersebut, peziarah di Gresik mendapatkan informasi yang utuh mengenai sosok KT Poesponegoro. Tak hanya itu, Kiai Imron juga menyampaikan bahwa KT Poesponegoro berjasa besar dalam perkembangan Islam di Kabupaten Gresik.
“Kami akan menerbitkan buku Sejarah Kabupaten Gresik mengenai Eyang Poesponegoro yang telah kami riset selama 12 bersama Almaghfurlah Kiai Ngabehi Haji Abu Hamirun. Insya allah akan kita selesaikan,” kata Prof Kiai Ngabehi Haji Imron, yang juga Ketua Yayasan Ke-VII Poesponegoro.
Acara yang dipusatkan di kompleks makam KT Poesponegoro yang berdampingan dengan makbarah Syekh Maulana Malik Ibrahim ini juga nampak dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah (Bu Min), selain memberikan kata sambutan, Bu Min juga berziarah di makam KT Poesponegoro.
Selain Bu Min dan jajaran Pemkab Gresik, Haul ke 304 KT Poesponegoro nampak dihadiri oleh para tokoh masyarakat di Kabupaten Gresik dari unsur Forkopimcam, pemangku organisasi sosial keagamaan, sejarawan, seniman-budayawan, masyarakat dari Gresik hingga dari kabupaten di luar Gresik.