GRESIK | NUGres – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-39 Pagar Nusa pada Jumat, 3 Januari 2025, Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Gresik berharap para anggota di Kabupaten Gresik semakin solid dan kompak.
Momentum ini juga dijadikan sebagai ajang refleksi untuk memperkuat persatuan serta meningkatkan dedikasi dalam melestarikan seni bela diri pencak silat yang berakar pada tradisi Nahdlatul Ulama.
Sekretaris PC Pagar Nusa Gresik, Aris Afandi, menegaskan bahwa kebersamaan dan kekompakan menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi organisasi di tengah dinamika masyarakat saat ini.
“Semoga Pagar Nusa tetap menjadi satu kesatuan yang solid,” ujar Aris saat dihubungi NUGres pada Kamis (02/01/2025). Ia juga berharap semangat kebersamaan ini terus dipupuk, terutama oleh generasi muda penerus perjuangan Pagar Nusa.
Dalam rangkaian memperingati Harlah ke-39 ini, PC Pagar Nusa Gresik telah menggelar berbagai kegiatan, termasuk Kejurkab V Pagar Nusa Kabupaten Gresik dan pembaiatan ratusan santri Pagar Nusa.
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi keterampilan bela diri, tetapi juga menjadi momen untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di kalangan anggota.
Sebagai puncak peringatan, masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pagar Nusa di Gresik mengadakan tasyakuran secara sederhana yang akan dimulai pada 3 Januari 2025 hingga akhri bulan ini.
Acara ini diisi dengan doa bersama dan refleksi perjalanan organisasi selama 39 tahun terakhir. “Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat ikatan emosional di antara anggota dan memperkokoh komitmen dalam menjaga tradisi,” tambah Aris.
Saat ini, PC Pagar Nusa Gresik menaungi 16 Pimpinan Anak Cabang (PAC) serta 7 Pimpinan Ranting/Rayon yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) resmi.
Selain itu, terdapat lebih dari 100 Pimpinan Ranting dan Rayon lainnya yang masih dalam proses pengesahan SK. Jumlah ini mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap organisasi ini sebagai wadah pengembangan diri dan pelestarian budaya.
Berdasarkan pendataan tahun 2024, jumlah anggota yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) mencapai 1.500 orang. Namun, masih ada sekitar 5.000 anggota yang belum memiliki KTA.
“Kami terus mendorong agar semua anggota melengkapi administrasi keanggotaan mereka. Ini penting untuk memperkuat database organisasi,” jelas Aris.
Pagar Nusa, yang merupakan singkatan dari Pagarnya NU dan Bangsa, didirikan oleh para kiai dan ulama sebagai wadah pengembangan seni bela diri yang sarat nilai tradisi dan budaya bangsa. Sejak berdiri, Pagar Nusa tidak hanya melatih keterampilan bela diri, tetapi juga menanamkan karakter tangguh, disiplin, dan cinta tanah air kepada para anggotanya.
Pada Harlah ke-39 ini, Pagar Nusa mengusung tema “Kokoh Mengabdi, Kuat Bertradisi.” Tema ini mencerminkan komitmen organisasi untuk terus berkontribusi dalam menjaga budaya bangsa dan membangun karakter generasi muda yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan tradisi. Dengan semangat ini, Pagar Nusa diharapkan semakin solid dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Editor: Chidir Amirullah