BUNGAH | NUGres – Hari Tani Nasional tahun 2024, yang diperingati setiap tanggal 24 September bagi insan dan pegiat pertanian, rupanya juga tak luput dari perhatian Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Gresik.
PC LPPNU Gresik bersama kelompok tani bentukannya, Ketan Mapan (Kelompok Tani Nahdiyin Maju Produktif Andalan), serta kader Madrasah Pertanian, dan beberapa petani bersama menyambut kehadiran tamu istimewa.
Tamu tersebut yaitu guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih Teknologi Indonesia (AB2TI), Prof Dr Ir Dwi Andreas Santosa M.Si.
Sambutan hangat PC LPPNU Gresik, Ketan Mapan dan para petani berlangsung di antara lahan persawahan milik Basyir, salah seorang pengurus LPPNU Gresik.
Di areal persawahan di Dusun Perengkulon Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ini, Prof Andreas juga melihat secara langsung tanaman padi IF20.
Ia juga memberikan edukasi dan berdialog dengan para petani dengan tema: “Pemuliaan Padi IF20: Untuk Peningkatan Hasil dan Kualitas Pertanian”.
Dalam kesempatan itu, AB2TI menawarkan kerja sama berupa pelatihan gratis tentang pemuliaan bibit padi bersama dengan PC LPPNU Gresik. Tawaran kerja sama ini pun disambut baik serta akan ditindaklanjuti oleh para pengurus LPPNU.
Sekretaris PC LPPNU Gresik, Ahmad Farid Hasan mengatakan bahwa LPPNU Gresik memilki komitmen untuk memberikan kemanfaatan serta dukungan kepada para petani Nahdliyin agar lebih sejahtera. Oleh karena itu, maka pihaknya akan memanfaatkan sejumlah peluang kerja sama dengan berbagai pihak.
“Menjadi penting bagi kami dalam rangka membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Gresik, juga untuk meningkatkan pengetahuan pertanian dengan memberikan penyuluhan agar berbagai macam problematika sektor pertanian memiliki solusi” ujarnya.
Farid juga bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan edukasi yang telah disampaikan oleh Prof Andreas serta tim AB2TI.
Sementara dalam dialog tersebut, Prof Andreas mengatakan pentingnya untuk regenerasi pertanian. “Kita harus terus mendorong petani untung. karena dengan begitu generasi muda yang terlibat dalam hal pertanian akan semakin semangat untuk berinovasi,” pesannya.
Saat ini, kata Prof Andreas, sudah mulai banyak petani muda dari kalangan milenial yang bergiat di hortikultura. Menurutnya, metode pertanian ini lebih cepat untung.
Prof Andreas berharap pertemuan bersama PC LPPNU Gresik, Ketan Mapan, Kader Madrasah Pertanian LPPNU Gresik dan para petani serta dihadiri sejumlah penyuluh pertanian ini bermanfaat. Baik itu dalam rangka silaturrahmi juga berbagi pengetahuan untuk inovasi dan solusi di sektor pertanian.
Penulis: Syafik Hoo
Editor: Chidir Amirullah
Bukankah IF 20 itu icon AB2TI ya?rasa berasnya penuk seru.dumana umurnya lebih panjang tapi lebih tahan penyakit. Dimana bisa beli bibitnya yang murni ya?