BUNGAH | NUGres – Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Di bulan Ramadan, umat Islam perlu banyak mengisinya dengan berbagai amal baik, di antaranya menambah wawasan keagamaan dengan mengaji kepada ulama NU.
Di Gresik, pondok-pondok pesantren umumnya selalu mengadakan ngaji kitab kuning langsung dari Kiai atau pemangku pondoknya langsung. Lalu di masjid-masjid, juga biasanya ada pengajian kitab kuning yang diampu oleh kiai kampung atau ustaz di sekitar masjid. Begitu juga di sekolah-sekolah, termasuk salah satunya di Universitas Qomaruddin (UQ).
Namun yang unik kali ini di UQ, pengajian di Bulan Ramadan kali ini UQ tidak hanya menyajikan ngaji kitab kuning untuk mahasiswa, tapi juga Halaqah Sampurnan seri ke-2 dengan diikuti berapa kiai Gresik.
Mudir Ma’had Al-Jamiah UQ, Kiai Alimin mengatakan bahwa dalam Halaqah Sampurnan Ke-2 ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat Gresik untuk berdiskusi tentang Fikih Peradaban, khususnya bagi para ustaz, dosen, dan civitas akademika yang bergelut dalam bidang Fikih Peradaban.
“Untuk Halaqah Sampurnan, pesertanya umum. Semua lapisan masyarakat bisa hadir dan berdiskusi. Kita juga akan mengundang para kiai, PCNU Gresik, dan MWCNU,” kata Alimin.
Beberapa kiai yang turut mengisi Halaqah Sampurnan itu adalah Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin KH. M. Nawawi Sholeh, KH. Ma’shum Luthfillah, Ir. Abdul Qodir, Kiai Mudhofar Usman dan Kiai Nyentrik KH. Suratin ‘Abbas.
“Untuk materinya, akan fokus di Qowaid Fiqhiyyah dan Ushul Fiqh. Tujuannya adalah untuk menguatkan wacana dua tema itu dalam merespon persoalan-persoalan masyarakat sekitar, terutama di Gresik, misalnya industrialisasi, lingkungan, gender, dan sebagainya. Bagaimana itu semua dipotret dari Maqashid Syariah,” jelas Alimin.
Di samping Halaqah Sampurnan, UQ juga menggelar kajian kitab kuning karangan para muassis Qomaruddin, misalnya: Kitab Arbain Madyani yang dikarang Oleh KH. Abu Ishaq Al-Madyani (Ayah Kiai Sholeh Tsani) dan Risalatus Syiyam yang dikarang oleh KH. Muhammad bin Muhammad. Untuk Ngaji Kitab kuning, akan diikuti oleh sekitar 900 mahasiswa UQ dengan sekitar 10 kiai yang mengampu.
“Ada juga nanti forum Ya Kafi. Itu forum santai, bincang-bincang ringan tentang satu topik tertentu, sambil ngopi-ngopi. Untuk besok akan membincangkan Rotibul Hadad. Bagaimana sejarahnya, sanadnya, dan mungkin juga maknanya,” katanya.
“Insyaallah digelar tanggal 9 April di Fakultas Kopi. Jadi, bagi para pecinta ilmu, baik dari kalangan muda-mudi, para ustaz dan bahkan sesepuh, mari bergabung bersama dan saling menyebar pengetahuan demi menyongsong peradaban yang gemilang,” ajak Alimin memungkasi.