GRESIK | NUGres – Gresik Bersholawat menjadi rangkaian HUT ke 49 Pemkab Gresik dan Hari Jadi ke 536 Kota Gresik, menghadirkan Habib Syech Abdul Qodir Assegaf dan Mubaligh nyentrik KH Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah.
Dari siaran langsung youtube Pemkab Gresik, Gus Miftah menyajikan ceramah agama yang relatif singkat. Namun sebelum memulakan ceramah, dengan guyon tradisi orang NU, Gus Miftah menyampaikan bila ia sesungguhnya “diculik” oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Sebelumnya, Gus Miftah memang telah menghadiri Haul dan Harlah Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.
Hikmah berseling candaan dengan dialek hingga quote populer jaman now yang tersampaikan oleh Gus Miftah, membuat suasana Gresik Bersholawat di Halaman Kantor Bupati Gresik, Selasa (14/3/2023) malam, menjadi meriah, dan membahagiakan mustamik.
Gus Miftah yang nampak memakai kacamata, blangkon hitam, jasko putih, serta tongkat mengajak jemaah yang hadir untuk bersama-sama mewujudkan Gresik sebagai Kabupaten yang dirahmati Allah SWT, dengan merajut kehidupan yang saling jaga kerukunan.
Mencintai Habaib
Dalam tausiyahnya, Gus Miftah menyitir petuah Sayyid Abdullah Al Haddad tentang orang-orang yang selamat, “Beliau mengatakan, orang-orang yang selamat itu pada akhirnya siapa?,” kata Gus Miftah, sejurus kemudian ia mewedar pendapat Sayyid Abdullah Al Haddad.
“Hendaklah kaum muslimin itu menetapkan hatinya untuk lebih mencintai, menyayangi, mereka Ahlul Bait, dengan memuliakan dan mengagungkan dengan sewajarnya tanpa melampui batas,” kata Gus Miftah, menakwil.
Lebih lanjut, Gus Miftah menukil Kitab Ta’lim Muta’allim, kaitannya dalam menghormati para habaib, “Siapa pun Habib, wajib untuk dihormati. Walaupun ingat, dalam kitab Ta’lim Muta’allim disebutkan al hurmatu khairun min at-tho’ah, hormat itu harus lebih didahulukan dibandingkan taat,” kata Gus Miftah.
Dalam konteks ketaatan tersebut, Gus Miftah mencontohkan, bila suatu waktu seorang kiai memerintahkan Gus Miftah menjadi imam salat subuh. Namun, Gus Miftah menolak dengan memohon sang Kiai menjadi imamnya. Contoh ini, kata Gus Miftah, merupakan definisi dari mendahulukan hormat daripada taat.
Alasan mencintai habaib, kata Gus Miftah, ia juga mendapatkan pencerahan dari KH Ali Mashoery (Gus Ali). “Mencintai sang Habib dengan dzati-nya bukan sifati-nya, mencintai habib karena nasabnya bukan nasibnya,” sambungnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan NUGres, Gus Miftah rencananya akan kembali hadir di Gresik yakni akan menggelar kegiatan bertajuk “Ngobrol Bareng Gus Miftah dan Gus Yani” di peringatan Hari Lahir ke 55, SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik, pada Sabtu 18 Maret 2023 mendatang.
Harapan Bupati Gus Yani di HUT Pemkab dan Hari Jadi Gresik
Sebagai sahibulhajat Gresik Bersholawat, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani, menyampaikan bila kegiatan malam itu kiranya menjadi wasilah Kabupaten Gresik agar mendapat keberkahan dan keselamatan. Menjadi tempat aman, nyaman, hidup rukun bagi seluruh warganya. Menjadi kabupaten yang kondusif.
Malam itu pula, Gus Yani juga mengingatkan kepada ribuan warga Gresik yang hadir, bila sedianya tidak boleh melupakan jati diri Gresik sebagai Kota Santri.
“Kabupaten Gresik ini adalah tempat yang memiliki banyak hal, tapi jangan sampai menghilangkan jati diri kita sebagai kota santri yang berbudaya religi dan bermasyarakat akhlakul karimah sejak berabad-abad yang lalu,” tutup Gus Yani.
Sebagai informasi, rangkian Gresik Bersholawat menjadi rangkaian HUT ke 49 Pemkab dan Hari Jadi ke 536 Kota Gresik diwarnai dengan berbagai kegiatan religi antara lain Ziarah Makam Wali, Festival Qosidah dan Al Banjari.
Selanjutnya pada Jumat (17/3/2023), akan berlangsung Jalan Sehat dengan rute Jalan Jaksa Agung (WEP Gresik) menuju Jalan Basuki Rahmat (Bandar Grisse).