SIDAYU | NUGres – Berlangsung disela-sela gelaran Riyadloh Bi Khotmil Qur’an bersama Jamm’iyatul Qurra’ wal Huffaz (JQWHNU) Jawa Timur, Pondok Pesantren Modern (PPM) Sunanul Muhtadin Dusun Sidorukun Desa Kertosono Kecamatan Sidayu Gresik, meresmikan Gedung Sekolah Al Qur’an, Minggu (14/8/2022) malam.
Penandatanganan prasasti gedung PPM Sunanul Muhtadin diteken secara langsung oleh Inisiator Indonesia Mengaji Gus Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) disaksikan oleh Masyayikh dan Para Kiai.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik sejak siang hari, para undangan masih setia menunggu kehadiran Gus Muhaimin yang tersendat beberapa jam sebagaimana dijadwalkan hadir menggunakan helikopter.
Gus Muhaimin beserta rombongan akhirnya bertolak dari Wates Kediri menggunakan perjalanan darat. Sambil menunggu, serangkaian acara pun disuguhkan antara lain; Penampilan Qori’ Internasional dan Nasional yang tergabung dalam JQHNU, musik gambus, penampilan santri, hingga ceramah agama yang disampaikan oleh KH Muwaffiq.
Setiba di pesantren yang didirikan oleh Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, Gus Muhaimin disambut oleh shalawat nabi dari seluruh undangan yang hadir.
Menjelang pemberian arahan oleh Gus Muhaimin, salah seorang santri mendeklamasikan puisi. Isi puisinya ditujukan kepada Gus Muhaimin yang menurutnya telah menjadi inspirasi bagi santri. Santri itu pun juga menyelipkan doa dalam puisinya–Agar Gus Muhaimin sukses memimpin Indonesia, mewakili kalangan santri.
“Benar-benar bangga dan bersyukur melihat santri-santri Sunanul Muhtadin. Insyallah, lembaga ini siap dan dikelola dengan baik, sehingga akan lahir generasi pememimpin tangguh dari pesantren ini,” kata Gus Muhaimin.
Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin menceritakan aktifitasnya selama ini diantaranya yakni mengatakan sedang mempersiapkan pemilu 2024 yang tentunya bersinggungan dengan masa depan politik santri.
“Terutama, jangan sampai prestasi yang kita ukir selama perjalanan perjuangan ini, sudah Insya Allah sampai pada tahap penyempurnaan, dari yang dirintis dari sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, puncaknya pada era reformasi KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden Republik Indonesia yang keempat,” ungkapnya.
Salah satu langkah cepat dari seluruh ikhtiar perjuangan para santri, kata Gus Muhaimin, yakni melalui jalur politik. Jalur politik paling efektif melalui jalur kekuasaan dan pemerintahan.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri PPM Sunanul Muhtadin Jazilul Fawaid mengatakan, lembaga pendidikan yang ia dirikan difokuskan pada pendalaman Alquran, bahasa internasional khususnya Arab dan Inggris, serta mampu menerapkan hidup dengan lingkungan sosial.
Lebih lanjut, santri Ponpes Sunanul Muhtadin yakni bagaimana mereka memiliki karakter, etika, kemampuan bahasa, logika dan ilmu pengetahuan yang kuat. ”Kita ingin mencetak lulusan yang punya karakter kuat dan unggul karena itulah kita menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Airlangga,” terangnya.
Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta itu juga berharap Ponpes Sunanul Muhtadin juga menjadi pusat para penghafal Alquran. Karena itu, Gus Jazil yang juga sebagai Ketua Jamiyah Mudarasah Al Quran (JMQ) Jawa Timur juga menjadikan Pesantren Sunanul Muhtadin sebagai pusat kegiatan JMQ Jatim.
”Ini karena saya secara pribadi cinta Alquran, dan saya bercita-cita menjadikan Sidayu ini kembali kembali sebagai pusatnya para pembelajar dan penghafal Alquran seperti dulu,” pungkasnya.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Reza, Ketua DPP PKB Iman Sukri, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir.
Hadir pula Rais Syuriyah PCNU Gresik KH Mahfudz Ma’sum, Gus Muwaffiq, Pengasuh PPM Sunanul Muhtadin KH Sunan Hamli, Pengasuh Alquran KH Khairul Manan, Ketua Umum Pengurus Pusat JQWHNU KH Saifullah Ma’sum, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, dan sejumlah tokoh dan para Kiai lainnya. (Chidir)