BUNGAH | NUGres – Hari Guru Nasional sedianya jatuh esok hari tanggal 25 Nopember 2022, bertepatan hari Jum’at. Momen penting itu tidak disia-siakan oleh Lembaga Pendidikan MI Tsamrotul Ulum Desa Tajungwidoro Mengare Bungah.
Kendati MI Tsamrotul Ulum libur pada hari Jum’at, namun momen penting itu tidak dilepaskan begitu saja. Kegiatan peringatan hari Guru Nasional pun digelar sehari sebelumnya, Kamis pagi (24/11/2022). Selain upacara bendera, pengalungan bunga untuk guru yang sudah lama mengabdi serta potong kue juga menjadi rangkaian kegiatannya.
Sementara, dalam pelaksanaan upacara peringatan hari Guru Nasional ini, bertindak sebagai Pembina upacara yakni salah seorang Guru senior Hj. Jamilah As’ad. Bu Jamilah, demikian ia disapa salah seorang Guru senior di MI Tsamrotul Ulum Tajungwidoro Mengare Bungah.
“Tidak harus kepala madrasah yang menjadi pembina upacara, di lembaga Tsamrotul Ulum para gurunya diberdayakan dan setiap ada momen atau peringatan hari besar Islam dan Nasional selalu dibentuk kepanitiaan secara bergantian, sehingga semua guru harus terus belajar dan siap untuk tampil,” kata Kepala MI Tsamrotul Ulum, Ahmad Amali.
Dalam amanat sang Pembina upacara, Bu Jamilah menyampaikan rasa syukur dan bangga sebagai guru madrasah karena ada peringatan hari guru secara Nasional berarti adanya pengakuan terhadap profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
“Jadi Guru harus ikhlas dalam mengajar, mendidik dan membina peserta didik demi masa depan tunas bangsa, pemimpin masa depan,” tutut Bu Jamilah
“Bila kita ihlas dalam menjalani profesi guru insya’Allah keberkahan akan mengalir terhadap diri kita termasuk pahala yang akan kita terima kelak,” tambahnya.
Selain itu, dalam kesempatan itu ia juga mengajak seluruh guru untuk terus meningkatan kompetensi dengan belajar, berinovasi, berkreasi menuju madrasah hebat, madrasah bermartabat. Apalagi, pada kurikulum merdeka yang tujuan akhinya tercipta profil pelajar Pancasila yang rahmatan lil alamin.
Rangkaian dalam upacara peringatkan Hari Guru Nasional tersebut juga dilakukan pengalungan bunga dan pemberian kue tar untuk guru senior yang telah lama mengabdi di MI Tsamrotul Ulum sebagai bentuk ucapan terima kasih pada Guru.
Sontak saja, dua orang guru yakni Miftakhun Nasyikh dan Ibu Siti Zaenab yang didaulat untuk menerima kalungan bunga dan roti tar itu gemetar penuh keharuan kala menerima simbol penghargaan dari para siswa.
Saat menerima kalungan bunga Siti Zaenab tidak mampu membendung air matanya. Ia merasa terharu sekaligus kaget tidak menyangka mendapat penghormatan untuk memawikili guru senior. S Miftakhun Nasyikh yang sudah mengabdikan diri di dunia Pendidikan selama 34 tahun.
“Merasa haru dan senang karena baru tahun ini saya dapat kalungan bunga dan bingkisan atau penghargaan semacam ini. Mudah-mudah saya tetap bisa mengabdi dan berjuang di dunia Pendidikan ini,” tutur Ibu Zaenab.
Saking senangnya pak Miftakhun Nasyikh mendapat kalungan bunga dan dinobatkan sebagai guru senior, setelah rangkaian acara selesai ia memanggil tukang bakso untuk mentraktir sejumlah guru dan anak didiknya, “Bersyukur atas penghargaan yang saya terima meski hanya kalungan bunga,” tutur Miftah. (HO/Chidir)