BUNGAH | NUGres – Semangat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Bungah (MWCNU Bungah) dalam menghidupkan malam bulan Ramadan masih membara. Kajian kitab Arbain Nawawi pertemuan ketiga dalam bingkai kegiatan Lailatul Kopdar #3 MWCNU Bungah kembali dilaksanakan pada Jumat (15/3/2024) di gedung MWCNU Bungah.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 40 nahdliyin, yang terdiri dari perwakilan beberapa banom-banom NU diantaranya GP Ansor Watu Agung dan Sungolegowo, Fatayat Sungolegowo, Ngaren dan Indrodelik, IPNU IPPNU Bedanten dan Sukorejo.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dimoderatori oleh Ust. Samsul Arifin. Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni ngaji kitab Arbain Nawawi hadits ke-29 yang dibacakan oleh Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) MWCNU Bungah, Gus Nailul Muna.
Pada kesempatan kali ini qori’ menjelaskan bahwa dalam hadist ke-29 ini membahas tentang amalan-amalan yang bisa membuat kita masuk surga dijauhkan dari api neraka.
Sebelum menjelaskan tentang amalan-amalan tersebut Gus Nailul Muna menjelaskan bahwa urusan surga dan neraka adalah hak milik Allah Swt.
“Urusan surga dan neraka adalah perkara yang Agung (besar) dikarenakan yang bisa memutuskan kita masuk surga atau masuk neraka hanya Allah Swt, kita sebagai hambanya hanya mengharapkan ridho-Nya atas amal yang kita perbuat,” ucap Gus Nailul Muna.
Gus Nailul Muna kemudian menjelaskan beberapa amalan-amalan yang menjadi gerbang-gerbang mulia menuju surga diantaranya adalah:
- Beribadah kepada Allah, Jangan menyekutukan Allah dengan apapun,
- Mendirikan salat,
- Berzakat,
- Puasa Ramadan,
- Berhaji ke Baitullah.
Lebih lanjut, di hadits ke-29, Gus Nailul Muna menekankan bahwa Allah Swt tidak suka kita menduakan-Nya dengan hal apapun. Seperti istri kita tidak suka kita mendua, kata Gus Nailul Muna, dalam memberi contoh.
Gus Nailul Muna juga menjelaskan tentang redaksi hadist yang berbunyi {تُقِيمُ الصَّلاَةَ}, beliau menjelaskan dalam hal salat Rasullullah menggunakan kalimat تقيم yang mengandung arti paksaan kepada kita untuk mendirikan salat, beliau menjelaskan bahwa dalam keadaan apapun kita bahkan dalam keadaan kita dalam sakit parah kita wajib mengerjakan salat meskipun dengan isyarat tubuh.
Ia juga memberikan sebuah Quotes menarik, “Jika ada kata-kata jangan sampai pekerjaanmu mengganggu ngopimu, maka harus ada kata-kata jangan sampai kehidupanmu melupakan salatmu,” ujarnya.
Dalam hadis ke-29 juga dijelaskan terdapat 3 pintu kebaikan, pertama yakni puasa menjadi benteng diri kita, kedua shodaqoh dapat menghapus kesalahan kita, dan yang ketiga adalah salat di penghujung malam.
Dan yang terakhir dalam hadits ke-29 ini menjelaskan 3 hal penting yang datang membawa kita ke jalan surga yakni: Islam, salat dan jihad.
Sebelum mengakhiri pengajian malam itu, Gus Nailul Muna menerangkan agar kita semua tidak salah faham tentang berjihad, apalagi hingga merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun, jihad warga NU misalnya, turut serta merawat jagad dan membangun peradaban.
Penulis: Durotun Nafisah, Firda Nurul Izza
Editor: Maghfur Munif