BUNGAH | NUGres – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LPPM Universitas Qomaruddin (UQ) Gresik menggelar kegiatan Talkshow pada Selasa 30 April 2024, kemarin di Ruang Baca UQ Gresik.
Kegiatan Talkshow ini selain dihadiri langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik Dra Hj Aminatun Habibah M.Pd., hadir pula narasumber dari Dinas KBPP PA Gresik, dr Titik Ernawati M.H., serta ketua PSGA UINSA Surabaya, Dr Lilik Huriyah M.Pd.I.
Talkshow PSGA ini masih dalam rangkaian memperingati Hari Kartini dengan mengusung tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Peradaban yang Responsif Gender dan Anak”.
Hadir Jajaran civitas academica UQ Gresik maupun dari eksternal diantaranya Wabup Gresik dan Kadis KBPP PA, Camat dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kades Bungah, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bungah, Abar Abir, Masangan, Sungonlegowo dan Sukorejo.
Selain dari unsur pemerintahan, turut hadir mengikuti talkshow ini utusan lembaga pendidikan antara lain; Kepala dan Guru BK dari SMA, SMK dan MA Assa’adah. Sedangkan dari lembaga kegamaan ada PAC Fatayat NU, PAC Muslimat NU, LKKNU MWCNU Bungah, BKKM (Badan Koordinasi Majlis Ta’lim Masjid) Kecamatan Bungah.
Turut menyemarakkan, para pegiat organisasi kemahasiswaan mulai dari PMII Cabang Gresik, MPM, BEM, Komisariat PMII, Rayon PMII Bintang Timur, PMII Ki Hajar Dewantara dan PMII Joko Samudro, Universitas Qomaruddin, juga diundang dalam forum ini.
Adapun dari 100 undangan yang disebarkan terdapat hampir semua perwakilan menghadiri acara ini dengan peserta laki-laki dan perempuan.
Ketua PGSA LPPM UQ Gresik, Faqihatin S.HI. M.Pd.I., bilang bahwa kesuksesan acara ini tidak lepas dari dukungan jajaran pimpinan UQ Gresik yang men-support terselenggaranya acara ini hingga terlihat sangat semarak.
Ia juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemkab Gresik, juga pemerintah di tingkat Kecamatan serta desa dan seluruh tamu undangan yang hadir karena bisa meluangkan waktu guna mengikuti kegiatan talkshow.
“Ini adalah bukti bahwa kita semua mempunyai komitmen untuk bersama menimba ilmu tentang gender dan pengarusutamaan Hak-hak Anak,” ujarnya.
Latarbelakang acara ini, kata Faqihatin, sebagai wujud refleksi kegiatan di perguruan tinggi baik dalam pelaksanaan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Maka diperlukan sinergisitas antara pemerintah dan lembaga sekolah guna terwujudnya sekolah ramah anak dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” tandas Faqihatin.
Lebih lanjut, ketua PSGA UQ juga mengajak untuk bergandengantangan melawan kekerasan seksual di lembaga pendidikan maupun di masyarakat.
Apresiasi atas kegiatan talkshow ini juga disampaikan oleh Pimpinan UQ Gresik yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Drs. H. Moh Maghfur M.Ag.
Maghfur mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wabup Gresik di acara talkshow ini. Pihaknya berharap ke depannya PSGA dapat bekerjasama secara berkelanjutan dengan pemerintah daerah.
“PSGA harus tetap eksis dengan kegiatan kegiatan positif guna menjunjung kesetaraan gender khususnya di civitas akademika,” harap Wakil Rektor 1 UQ Gresik.
Mengawali ulasannya sebagai keynote speaker, Wabup Gresik yang akrab disapa Bu Min mengapresiasi kegiatan yang diselenggarkkan PSGA UQ ini.
Menurut Bu Min, dengan berkolaborasi dan melibatkan banyak unsur, maka nanti PSGA memiliki potensi menjadi pendamping maupun penggerak di program Kabupaten Gresik baik melalui program Bunda Puspa, Sekolah Perempuan (Sekoper), PPRG (Perencaan Penganggaran Responsif Gender) dan program Jaketku.
“Kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan agar perempuan terus berdaya dan mampu membagi perannya di wilayah publik,” kata Wabup Bu Min menenkankan.
Kehadiran Wabup Gresik juga membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin daerah yang bisa menginspirasi bagi peserta perempuan yang lain agar menjadi Kartini di masa kini.
Usai Keynote Speaker, acara berlanjut dengan Talkshow dengan dimoderatori oleh Nur Khosiah, M.Pd.I. Pada kesempatan kali ini terdapat dua materi. Narasumber pertama disampaikan oleh Dr. Lilik Huriyah. M.Pd.I yang menyampaikan materi tentang “Mewujudkan Perguruan Tinggi Yang Responsif Gender”.
Pada forum itu, Dr Lilik menjelaskan regulasi yang mengatur tentang Pemenuhan Hak hak Dasar Perempuan, Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan yang selaras sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005 – 2025 salah satunya adalah terwujudnya kesetaraan gender.
Dikatakannya, bila peran Perguruan Tinggi yang Responsif Gender (PTRG) dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yakni melalui strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).
Terdapat 9 indikator PTRG salah satunya adalah adanya lembaga Pusat Studi Gender dan anak (PSGA), Pendidikan Responsif Gender, Penelitian Responsif Gender dan Penelitian Responsif Gender.
Narasumber kedua yaitu kepala Dinas KBPP PA dr Titik Ernawati M.H, yang menyampaikan “Upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam Percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA)”.
Upaya pemerintah kabupaten Gresik dalam percepatan Pengarusutamaan Gender, maka pemerintah daerah membuat Program perspektif Gender diantaranya; pertama memberikan Bantuan untuk Pemberdayaan Perempuan usaha dan Perlindungan Anak (Bunda Puspa).
Kedua, Sekolah Perempuan (Sekoper). Ketiga Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah (Jaketku). Keempat, Pelatihan Wirausaha (PWU). Serta yang kelima yakni Puspa Pinatih.
Di akhir penyampainnya beliau mengajak semua peserta untuk mengampanyekan kesadaran gender dengan tujuan agar mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap kesetaraan Gender.
“Pengarusutamaan gender bukanlah tugas yang mudah tetapi dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak seperti yang diadakan PSGA kali ini, kami berharap Kabupaten Gresik menciptakan masyarakat inklusif bagi semua gender,” tandasnya.
Talkhsow ditutup pada pukul 14.40 WIB dan dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja sama antara Dinas KBPP PA Kabupaten Gresik dengan LPPM UQ Gresik yang ditandatangani oleh kepala Dinas KBPP PA dengan Ketua LPPM Universitas Qomaruddin Gresik Dr. H. Lutfi Hakim, M.Ag.
Editor: Chidir Amirullah