Oleh: Faiq Al Sauliyah*
KAJIAN | NUGres – Gamis, sebuah pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh dari bahu hingga mata kaki, telah menjadi simbol kesucian dan ketaatan bagi banyak wanita muslim di Indonesia.
Di balik kesederhanaannya, gamis melambangkan komitmen untuk mengikuti ajaran islam dan menjadi kesopanan dalam berpakaian.
Namun, dalam era modern ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana menyeimbangkan antara pakaian dan ibadah. Apakah gamis selalu identik dengan kesucian? Bagaimana dengan wanita yang ingin tampil modis dan kekinian tanpa melanggar norma agama?
Makna Gamis dalam Islam
Gamis berasal dari bahsa Arab “qamis” memiliki makna pakaian panjang yang menutupi selurunh tubuh. Gamis awalnya dikenakan oleh pria dan wanita, namun lambat laun hanya dipakai para wanita saja, hal ini dikarenakan adanya akulturasi budaya. Dalam agama islam, gamis dianjurkan untuk dikenakan saat salat, ibadah haji, dan pada acara-acara religius lainnya.
Gamis melambangkan kesucian dan ketaatan karena beberapa alasan:
- Menutup aurat: Gamis menutupi seluruh tubuh dari bahu hingga mata kaki, yang merupakan aurat yang wajib ditutupi oleh wanita muslim.
- Keserdehanaan: Gamis umumnya terbuat dari bahan yang sederhana dan tidak mencolok, yang sesuai dengan nilai-nilai islam tentang kesederhanaan dan kesopanan.
- Kesetaraan: Gamis tidak menunjukkan atatus sosial atau kekayaan seseorang, yang sesuai dengan nilai-nilai islam tentang kesetaraan dan persaudaraan.
Gamis dan Tren Fesyen
Gamis kini tersedia dalam berbagai model dan gaya. Dari gamis tradisional haingga gamis modern yang mengikuti tren fesyen. Hal ini memunculkan potensi ketertarikan pada aspek keindahan pakaian melebihi fungsinya sebagai pakaian ibadah.
Penting untuk diingat, bahwa inti ibadah terletak pada keikhlasan dan kesungguhan, bukan pada penampilan busana.
Beberapa jenis gamis yang populer di indonesia antara lain:
- Gamis Abaya: Gamis longgar dan sederhana yang berasal dari Timur Tengah.
- Gamis Syar’i: Gamis yang menutupi seluruh tubuh, termasuk wajah dan tangan, dengan hijab yang selaras.
- Gamis Modern: Gamis dengan desain yang lebih modis dan kekinian, namun tetap menjaga kesopanan.
Menemukan Keseimbangan
Gamis dapat menjadi penunjang ibadah jika dikenakan dengan niat yang tapat dan memenuhi syarat kesucian dan kenyamanan. Niat saat mengenakan gamis sama pentingnya dengan gamis itu sendiri.
Jika mengenakan gamis karena berpikir akan terlihat lebih suci, maka mungkin melewatkan inti dari kesucian. Pilihan model yang simpel dan bahan yang sesuai membuat pemakai dapat khusyuk beribadah tanpa terdiktraksi oleh penampilan.
Beberapa tips untuk menemukan kesimbangan antara gamis dan ibadah.
- Pilih gamis yang nyaman dan sesuai dengan gaya hidup.
- Menggunakan aksesoris yang sederhana dan tidak berlebihan.
- Jangan mengenakan gamis hanya karena berpikir akan membuat terlihat lebih suci.
- Ingat bahwa kesucian adalah tentang apa yang ada di dalam hati.
- Yang terpenting merasa nyaman dan percaya diri dengan apa yang dikenakan.
Menjaga kesucian hati dan jiwa adalah hal yang paling penting dalam beribadah. Pakaian yang dikenakan hanyalah salah satu aspek dari ibadah.
Yang terpenting adalah wanita muslim selalu menjaga kesopanan dan kesederhanaan dalam berpakaian, serta selalu menjaga hati dan jiwanya agar tetap bersih dan suci.
Dengan memperhatikan keseimbangan antara pakaian dan ibadah, muslimah dapat menunjukkan kesucian dan ketaatannya kepada Allah Swt. Ingat bahwa agama islam adalah tentang kesucian hati dan perilaku, bukan hanya tentang penampilan luar.
*Faiq Al Sauliyah, Mahasiswa Universitas Qomaruddin