Oleh : Ahmad Farid Hasan*
KOLOM KALEM | NUGres – Saleh dan muslih adalah dua hal yang berbeda namun satu kesatuan yang seharusnya ada dalam setiap pribadi muslim. Saleh merupakan kesalehan internal yang menghujam ke dalam diri secara individual sedangkan muslih adalah kesalehan external yang selalu menebarkan manfaat dan memancarkan kesalehan dirinya untuk orang lain.
Karena, setiap perintah agama selalu memperlihatkan fungsi dan efek ganda. Teks-teks keagamaan yang terkait dengan ibadah “individual dan vertikal” selalu menunjukkan saleh dan muslih tersebut.
Fungsi ibadah pada satu sisi, merupakan cara manusia mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Membersihkan hati dari sifat-sifat yang buruk dan melepaskan diri dari ketergantungan selain kepada Allah, tetapi pada saat yang sama, menuntut manusia untuk melaksanakan tanggung jawab sosial kemanusiaan sebagai Khalifah di muka bumi.
Perintah Sholat
Dalam Al Qur’an surat At-Thoha ayat 14 menyatakan :
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah dan tidak ada Tuhan selain Aku maka laksanakanlah atau dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.”.
Surat yang lain Al-Ankabut ayat 45 menyatakan:
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Bacalah Al-Quran yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”.
Sholat juga merefleksikan tanggungjawab dan kepedulian terhadap sosial ekonomi. Dalam Al Qur’an Surat Al-Maun telah disebutkan:
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ • فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ • وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ • فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ • ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ • ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ • وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
Artinya: “Apakah kamu tahu orang orang yang mendustakan agama? ialah orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim, tidak memberikan makan orang miskin, maka nistalah mereka yang melaksanakan sholat tapi lalai dalam sholatnya, yakni orang yang ingin dipuji dan enggan menolong orang lain dengan hal hal yang bermanfaat.”
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah Ta’ala akan berfirman (dalam hadist Qudsi) pada hari Kiamat. Hai anak Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak Menjenguk-Ku. Menjawab (anak cucu Adam), oh Tuhan, bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adlah Tuhan bagi alam semesta? Allah menjawab, apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-KU si fulan sedang sakit tetapi kamu tidak menjenguknya?apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku disisinya. Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tapi tidak kamu beri Aku makan. Anak cucu Adam menjawab, ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta? Allah menjawab, “Hamba-KU si Fulan meminta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri makan, apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu memberinya makan niscaya akan kamu dapati (balasannya) itu disisi-KU”. (Hadist Riwayat Muslim nomor 2569).
Perintah Puasa
Pada hakekatnya, puasa adalah proses mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menghadirkan sifat-sifat-Nya ke dalam diri.
Selain itu, puasa juga sarana yang paling efektif untuk membersihkan jiwa manusia yang cenderung egoistik dan hedonistik.
Puasa ramadhan adalah cara untuk membentuk pribadi-pribadi yang bertaqwa sebagaimana firman Allah SWT di dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Perintah Zakat
Zakat adalah sarana atau cara untuk membersihkan diri dari kesalahan dan dosa. Menurut hasby ash_shieddiqy zakat berrti kesuburan dan kesucian. Karena zakat adalah suatu harapan yang akan mendatangkan kesuburan juga sebuah kenyataan kesucian jiwa dari kekikiran. Selain itu, zakat adalah sebuah aksi nyata yang lahir dari sebuah kesadaran untuk memberi bantuan bagi yang miskin, tertindas dan yang menderita lainnya. Dalam bahasa umum, zakat adalah bentuk kewajiban yang nyata pribadi pribadi Muslim dalam mewujudkan komitmen moral, solidaritas sosial dan kemanusiaan.
Perintah Haji
Ibadah haji diwajibkan bagi muslim yang mampu secara lahir dan batin, jasmani dan rohani, mampu secara finansial tidak hanya sekdar biaya keberangkatannya tapi juga keluarga selama ditinggalkan.
Ibadah haji adalah bentuk penyerahan total diri manusia kepada Allah juga melambangkan kesatuan, persaudaraan sesama umat manusia sedunia dan lambang kesetaraan.
Rukun atau pilar islam sholat, zakat, puasa dan haji di atas tidak hanya sekedar diperbincangkan, dipidatokan, ditulis, dibaca dan dipahami. Tetapi lebih dari itu, harus diwujudkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang Muslim yang saleh secara individual dan sosial.
Al faqir
*Ahmad Farid Hasan, Ketua Lembaga Kajian Strategis Keislaman dan Kebangsaan. PC- IKAPETE Gresik, Tinggal di Desa Mojopuro Bungah.
Maaf sy masih krg begitu faham maksud tulisan ini. Apa yg dimaksud saleh itu seperti apa yg dibenak saya yakni Sholeh? Saleh secara etimologi maupun terminologi yang bagaimana kah ust Hasan ? Lalu Muslih itu wujud nya seperti apa gambaran kongkritnya.. Ngapunten matursuwun jazakumullah