GRESIK | NUGres – Sejumlah insan media, influencer, serta admin media sosial, baik dari unsur pemerintah maupun organisasi sosial kemasyarakatan serta komunitas di Kabupaten Gresik terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD).
Kegiatan FGD ini diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Komite Komunikasi Digital (KKD) Jawa Timur, bersinergi bersama Diskominfo Kabupaten Gresik.
Dalam pelaksanaannya, diskusi terpumpun ini berlangsung pada Senin (14/10/2024), di Gedung Pertemuan Putri Mijil Pendopo Kabupaten Gresik. Sedangkan tema yang diusung dalam FGD tersebut yakni, “Penguatan Sinergitas Pengamanan Ruang Digital Jelang Pilkada 2024”.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, S.Si. M.IP., yang menyampaikan sambutan secara virtual. Pihaknya menyampaikan pentingnya menjaga ruang digital seiring penetrasi internet yang terus meningkat hingga perlunya diimbangi dengan literasi digital.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Gresik Dra. Ninik Asrukin M.M., menyampaikan bahwa ruang digital memungkinkan menjadi media utama penyebaran informasi dan kampanye Calon Pemimpin yang mengikuti Pilkada tahun 2024.
Oleh karenanya, melalui forum ini pihaknya berharap terjadi kolaborasi dan sinergi seluruh pihak baik itu pemerintah, masyarakat, media, praktisi, dan stakeholder masyarakat, demi menjaga stabilitas di ruang digital.
Ia juga menyampaikan forum ini akan menyerap rekomendasi untuk ruang digital yang kondusif dalam pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024, khususnya di Kabupaten Gresik.
“Kemudian seiring dengan peluang yang diberikan oleh teknologi digital, kita juga dihadapkan pada ancaman yang tidak kalah besar. Apa itu ancamannya? Ada penyusunan berita hoaks, ada serangan siber, dan juga ada ancaman terhadap perlindungan data pribadi,” ujarnya.
Selain hal itu, Ninik Asrukin juga menyampaikan kabar menyenangkan kalau website Pemerintah Kabupaten Gresik masuk terbaik peringkat 6 seluruh Indonesia. Kini situs resmi itu pun dilengkapi dengan sejumlah fitur pelayanan di antaranya yakni prakiraan cuaca yang bekerja sama BMKG, serta ada pula Kinik hoaks.
Kolaborasi dan sinergi seluruh pihak baik itu pemerintah, masyarakat, media, praktisi, dan stakeholder lainnya, menjadi upaya KKD menjaga stabilitas di ruang digital, menyampaikan rekomendasi untuk ruang digital yang kondusif dalam pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024.
Lebih jauh, sebagai narasumber, Ketua Harian KKD Jawa Timur Dr Arief Rahman S.T., M.M., mempresentasikan ulasan yang mendetail terkait dengan tantangan integrasi dan menjaga ruang digital di tahun 2024.
Arief juga menyajikan data dan statistik mengenai perkembangan penggunaan internet, platform aplikasi media sosial populer, hingga tantangan hoaks.
Pria yang juga menjabat sebagai Korwil Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim, Jateng dan DIY itu menyampaikan bahwa kehadiran KKD untuk mendorong literasi digital.
“Hoaks itu tidak hanya informasi yang salah. Namun ada juga hoaks positif, yaitu informasi yang disampaikan dengan melebih-lebihkan fakta yang ada. Ini juga hoaks,” jelas Arief dalam rangkaian presentasi yang ia sampaikan.
Peserta juga difasilitasi oleh moderator berdiskusi secara interaktif dan mendalam. Bahkan beberapa peserta menyampaikan pendapat serta temuannya di ruang siber berkenaan Pilkada 2024 khususnya di Kabupaten Gresik yang salah satunya ialah hate speech atau ujaran kebencian dalam platfrom aplikasi media sosial yang terdapat terjadi komunikasi dua arah.
Sebelumnya, Selasa 1 Oktober 2024, di tempat yang sama, Diskominfo Gresik juga telah menggelar Rapat Koordinasi Komite Komunikasi Digital yang menghadirkan perwakilan KPU Kabupaten Gresik dan Bawaslu Gresik, guna memberikan edukasi tentang Pilkada Serentak 2024.
Editor: Chidir Amirullah