GRESIK | NUGres – Festival Santri ke-IX yang berlangsung sejak tanggal 21 – 26 Oktober 2024, dengan penyelenggaraan berbagai cabang perlomba antara Musabaqoh Tahfidzul Qur’an, Tartitul Qur’an, Qiratul Kutub, Olimpiade Aswaja, Pencak Silat, Ishari dan Kaligrafi, yang dipusatkan di Gedung PCNU Gresik, resmi ditutup pada Sabtu (26/10/2024).
Dalam prosesi penutupan Festival Santri itu, hadir Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Dr. H. Syifaul Qulub, M.Ei, hadir mendampingi Ketua Panitia Festival Santri 2024, H. Muhammad Mujib.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia H. Muhammad Mujib menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada semua peserta yang telah mengikuti kegiatan dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 dengan event Festival Santri.
“Terima kasih kami ucapkan kepada para peserta, sekolah di lingkungan Ma’arif Nahdlatul Ulama Gresik yang mengirimkan delegasi untuk turut memeriahkan festival ini. Dan kami atas nama panitia, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangannya dalam segala hal,” ujarnya.
Lebih lanjut H. Mujib menjelaskan bila pelaksanaan Festival Santri Tahun 2024 ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Dimana, sambung dia, pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan serupa digelar di beberapa sekolah atau madrasah, namun kali ini fokus kegiatan tersebut digelar di satu tempat, yakni Gedung PCNU Gresik.
“Saya yakin panjenengan-panjengan ini ada yang belum pernah ke Kantor PCNU Gresik. Dan bahkan ada yang baru kali ini ke Kantor PCNU Gresik. Dengan digelarnya kegiatan di sini ini (Kantor PCNU Gresik), akhirnya jadi tahu Gedung Kebanggaan Warga NU Gresik.”
Selanjutnya, Wakil Ketua PCNU Gresik, Dr. H. A. Syifaul Qulub, memberikan pesan dalam sambutannya.
“Momentum Hari Santri di tahun 2024 ini menjadi tonggak kita merefleksikan rasa syukur atas perjuangan, pengkhidmatan, dan daya juang para salafusshalih, para kiai kita yang juga turut serta berikhtiar, berjibaku atas kemerdekaan Republik indonesia,” ungkapnya.
Lebih lajut ia menjelaskan, kemerdekaan saat ini bukan produk Belanda tapi kemerdekaan ini adalah bagian dari bentuk jerih juang para kiai-kiai kita, maka tidak salah dan sudah tepat di setiap momentum hari santri kita sebagai santri Nahdlatul Ulama selalu mewujudkan bentuk pengkhidmatan kepada NU melalui pembiasaan tradisi-tradisi Nahdlatul Ulama.
“Tradisi-tradisi ini yang tidak pernah putus dan terhapus oleh percepatan teknokratik dan bonus demografi, tetap kita berjalan seiring sesuai riil dan dawuh salafussholih tetap bagaimana ruang tradisi kesantrian menjadi bagian terpenting di Nahdlatul Ulama salah satunya adalah Olimpiade Aswaja ini,” tukasnya.
Di penghujung sambutannya, atas nama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik, Dr. H. A. Syifaul Qulub mengucapkan selamat kepada para santri yang berhasil meraih juara pada tiap ajang lomba.
“Dan bagi yang belum berhasil tetap semangat jangan putus asa, berusaha dan ditingkatkan belajarnya,” tutupnya.
Penulis: Luthfi Anshori
Editor: Chidir Amirullah