GRESIK | NUGres – Talkshow secara virtual telah digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Gresik, dengan tema: Degradasi Moral Gen-Z, IPPNU Bisa Apa?,
Live Talkshow berjuluk Tutur Kata Eps. 04 itu menghadirkan Tokoh Pelajar NU kaliber Nasional, Nurul Hidayatul Ummah. Rekanita Nurul diketahui merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU masa khidmat 2018 – 2021.
Sebelum mengetengahkan topik utama mengenai Gen-Z, moderator Tutur Kata 04 IPPNU Gresik, Ulif Wakhidatul Jannah, terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada narasumber memberikan respon mengenai Hari Pendidikan Nasional (Haridiknas) 2023.
“Dimulai dari niat yang baik, mencari ilmu. Menambah wawasan diri, menambah kapasitas dan kualitas diri. The one and only itu melalui Pendidikan. Sebisa mungkin dilanjutkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebab tingkat tertinggi dari pendidikan adalah kebijaksanaan,” kata rekanita Nurul, dalam rekaman live instagram di akun @pcipnuippnugresik yang diakses NUGres, pada Rabu (3/5/2023).
Perempuan asli Lamongan Jawa Timur yang menempuh program S2 di University of Leicester Inggris ini juga menjelaskan, pentingnya pendidikan khususnya dalam decision making (menentukan keputusan).
Menurutnya, tingkat pendidikan sangat berkontribusi terhadap keputusan-keputusan yang dihasilkan untuk menjalani hidup. “Apakah itu keputusan secara personal maupun dalam kehidupan dalam bermasyarakat, tingkat pendidikan sangat memengaruhi hasil keputusan,” katanya.
Lebih lanjut, Nurul juga menjelaskan kalau pengalaman pendidikan seseorang itu akan memberikan kemudahan dalam menentukan keputusan yang tepat hingga mengatasi problem yang mungkin terjadi.
Usai memberikan kiat dan tips pendidikan secara cukup mendalam, moderator talkshow mengajak narasumber untuk ke topik utama, yakni seputar Degradasi Gen-Z.
Mengawali sajiannya, Nurul sedikit menjelaskan tentang apa itu Baby Boomer, Gen Y atau Milenials, hingga Gen-Z. Ia menerangkan secara gamblang sebutan itu seiring dengan perkembangan era industri 4.0, ketika tatanan hidup kian praktis dan instan.
Dengan four poin zero inilah, menurutnya akses informasi dari belahan dunia mana saja dapat diketahui melalui gadget dalam genggaman. Melalui media sosial yang dimiliki milenial dan Gen-Z terhubung ke semua penjuru.
Namun terkhusus pada Gen-Z yang merupakan pelajar sekolah menengah hingga awal kuliah, tidak sedikit Gen-Z mengadopsi perilaku orang lain yang diidolakannya,
“Tapi agaknya generasi Z ini harus diberikan pendidikan karakter, kalau orang jawa bilang pendidikan unggah-ungguh, pendidikan untuk saling menghargai, tidak mudah judging atau menghakimi,” terang Nurul.
Lebih lanjut, rekanita Nurul juga menerangkan keseharian generasi Z yang tidak lepas dari gadget. Menurutnya, dengan akun-akun media sosial yang dimiliki generasi 2000-an itu memungkinkan berjejaring menjelajah dunia, berteman lintas negara.
“Yang mana ini secara tidak langsung bisa men-shaping pemikiran Generasi-Z dari cara bergaul, bersosiliasi. Mereka kadang menyamakan indonesia dengan negara lain. Ini yang harus di highlight oleh teman IPPNU ya,” pinta Nurul.
Sedangkan untuk mengatasi problem yang semacam ini, menurut Nurul, Generasi-Z tidak bisa disalah-salahkan. Melainkan difasilitasi dengan disertai contoh.
“Generasi Z ini tipikalnya tidak bisa di-judging, tidak bisa disalah-salahin. Semakin disalahkan, ia akan defence bahkan bisa menyalahkan balik. Karena itu IPNU IPPNU harus mengedukasi, memberikan inspirasi kepada mereka,” tandas Nurul.
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Gresik, Imroatus Zuhriah, menyampaikan kalau pihaknya mengapresiasi progam edukatif berjuluk Tutur Kata yang kini sudah kali keempat digelar rekanita PC IPPNU Gresik.
“Melalui topik ringan, merespon isu yang tengah hangat dan berkembang dengan narasumber hebat, kami berharap rekan-rekanita mulai dari Pimpinan Cabang hingga Ranting mendapatkan edukasi, belajar bersama memahami problem sampai menemukan solusinya dari program Tutur Kata ini. Kami tentu ucapkan terima kasih untuk semua narasumber yang telah dan akan kami minta sedikit waktu,” pungkas rekanita Imro.