GRESIK | NUGres – Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Nahdlatul Ulama Gresik (SiNU) menjadi kegiatan yang tengah hangat diperbincangkan kalangan Nahdliyin Gresik di momen Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke 101.
Pasalnya, Bimtek SiNU yang diperuntukkan bagi admin SiNU Gresik di tingkatan Ranting NU di bawah naungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), diselenggarakan secara masif dengan jadwal yang relatif padat.
Seperti sebelumnya, Bimtek SiNU dilaksanakan MWCNU Ujungpangkah pada Kamis (25/1/2024). MWCNU Driyorejo pada Sabtu (27/1/2024). Disusul MWCNU Wringinanom dan MWCNU Cerme dilaksanakan Ahad (28/1/2024) pagi. Kemudian, giliran MWCNU Bungah dan Benjeng di hari yang sama berlangsung pada malam hari.
Kendati demikian, admin SiNU di tingkat Ranting NU yang didominasi generasi muda NU menurut para tutor di masing-masing zona MWCNU tidak mengalami kesulitan. Hal ini lantaran sistem operasi SiNU dirancang dengan menu-menu dan kolom pertanyaan yang mudah, ditambah dengan anak-anak muda NU utusan Ranting NU diseleksi bagi yang memilki kecakapan teknologi.
“Kita optimis, transformasi tata kelola jamiyah ke dalam sistem digital ini bisa maksimal dan sukses. Tinggal tugas pengurus NU di semua tingkatan untuk mendampingi, dan mensupport para admin ini agar mereka rutin melakukan update dan input data-data baru seperti hasil-hasil kegiatan dan laporan gerakan koin NU,” kata Wakil Sekretaris PCNU Gresik Arief Ardiyansah yang diberikan mandat PCNU Gresik mengawal SiNU Zona Selatan.
Sementara itu, H. Heri Priyanto, wakil sekretaris PCNU sekaligus PIC SiNU Zona Tengah menginformasikan bahwa dari pelaksanaan kegiatan Bimtek di MWCNU Cerme, dan Benjeng, sedikit belum maksimal disebabkan banyak Ranting NU tidak mengutus adminnya.
“Untuk MWCNU Cerme masih menyisahkan pekerjaan rumah. Harus Bimtek lagi karena hampir separuh belum bisa ikut. Ketua MWCNU Masidi berkomitmen untuk melaksanakan tahap kedua secepatnya,” jelas H. Heri.
Memang, imbuh H. Heri, dari pengakuan banyak admin. Rata-rata admin juga menjadi petugas penyelenggara pemilu tingkat Desa, baik sebagai KPPS maupun PTPS.
Sementara di MWCNU Bungah, Bimtek dilaksanakan di ruang kelas MAN 1 Gresik. Dengan ruangan yang berpendingin serta fasilitas yang bagus, para admin yang didominasi generasi muda NU sangat mudah menaklukkan SiNU.
Dalam sambutanya, Ketua MWCNU Bungah, KH. Muhammad Alauddin menyampaikan bahwa SiNU meruapakan jalan lain bagi kader NU untuk menunjukkan kedigdayaan NU, baik berupa aset maupun basis jamiyah.
Menurutnya, banyak sekali aset yang dimiliki NU yang tidak terbaca. Hal itu dikarenakan kebiasaan warga NU yang menggerakkan jamiyah secara alamiah dengan pendekatan budaya dan tradisi.
“Melalui gerakan modernisasi atau digitalisasi tata kelola Jamiyah ini, inovasi yang dilakukan PCNU Gresik mengajak kita semua untuk membiasakan diri mencatat, mendokumentasikan dan mengukur perkembangan jamiyah kita, agar jamaah dan publik mengetahui kondisi eksisting Nahdlatul Ulama sampai tingkat Ranting,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah ini.
Tutor PIC Zona Kota sekaligus Wakil Sekretaris PCNU Gresik Ahmad Zainuddin, saat hadir memberikan Bimtek di MWCNU Bungah mengaku cukup puas dan optimis bila ikhtiar perkhidmatan jamiyah melalui gerakan digitalisasi ini benar-benar bisa dimanfaatkan NU dari cabang hingga ranting.
Editor: Chidir Amirullah