BUNGAH | NUGres – Siapa yang tak kenal dengan Kopi Yasak? Ya, warung kopi legendaris di Kecamatan Bungah Gresik ini selain tersohor, juga lantaran telah berdiri sejak tahun 1975.
Hingga saat ini warung kopi yang terletak di seberang Jalan Raya Bungah – Dukun ini masih istikamah menjamu pelanggannya.
Cita rasa wedang kopi di warung Kopi Yasak tetap terjaga kekhasannya walau telah alih generasi.
Salah satu ciri khas dari Kopi Yasak adalah kopi deplokannya. Menurut Pengelola Kopi Yasak, Muhammad Wahib mengatakan memang sejak dulu, Kopi Yasak sudah menggunakan alat tradisional.
“Sejak diprakarsai oleh bapak saya, Pak Yasak, untuk posisi yang di sini (Bungah) sejak 1975. Warungnya namanya Pak Yasak, bukan YS Coffee. Sedangkan YS Coffee itu produknya. Jadi tidak meninggalkan unsur tradisional yang sudah ada sejak bapak saya. Dulu produksinya pakai minyak tanah, kompor biasa, ABC, Hock. Alat tradisional,” kata Wahib.
Pria yang juga akrab disapa Cak Mat itu menuturkan bahwa sebelum tahun 1975, ayahnya sudah punya warung nasi yang terletak di Pasar Legi Kaliwot.
“Dulu terkenalnya makanan rawon sama kare,” imbuhnya.
Menurut keterangan dari Cak Mat, warung Kopi Yasak yang berjargon ‘Kopinya orang-orang waras’ ini sejak dulu tidak pernah mengalami masa surut, bahkan pasca mengalami insiden kebakaran.
“Tidak pernah tutup (gulung tikar). Jadi waktu kebakaran itu langsung dibangun ulang dan tetap buka. Alhamdulillah tidak pernah mengalami masa surut,” jelasnya.
Pesanan Kopi Deplok Meningkat Jelang Lebaran
Cak Mat juga bilang saat ini produk Kopi Deplok YS Coffee dalam kemasan meningkat. Utamanya menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Kopi Yasak tutup selama awal-awal lebaran Hari raya Idulfitri 1445 H dan akan buka H+3 Lebaran. Pelanggan pun memilih membeli kopi kemasan YS Coffee untuk membuatnya sendir di rumah, juga menyuguhkan kepada para tamu dan keluarga yang beranjangsana,” sambung Cak Mat.
Pesanan produk YS Coffee pun meningkat sebanyak 50 persen. Sementara pengirimannya tidak hanya di wilayah Gresik namun juga merambah di Kabupaten Lamongan dan Surabaya.
Diterangkan anak keempat Pak Yasak ini, bila YS Coffee mempunyai dua varian produk yakni manual kasar dan pakai mesin seperti grinder atau selep.
Produk kopi YS Coffee mulai dirintis Cak Mat di tahun 2016, ini seusai dirinya melihat fenomena yang berkembang di sekitar bila bisnis warung kopi meningkat pesat sekali. Karena itu, ia berupaya untuk bagaimana bisa mensuplai warung-warung yang ada di situ.
Dalam prosesnya, Cak Mat memproduksi bubuk kopi YS Coffee dengan menggunakan tenaga manusia. Mulai dari menggoreng kopi, deplok kopi, hingga penyajian. Tapi di tahun 2017 ia terinspirasi untuk membuat alat yang mempermudah produksinya.
“Jadi saya tidak meninggalkan cita rasa tradisional tapi bagaimana proses produksinya ada inovasi. Awalnya kita itu sudah punya mesin modern, pakai stainless. Tapi, kemungkinan, menurut saya pribadi, taste-nya itu beda. Dan memang setelah saya konsultasikan dengan para pakar dan barista, memang tidak bisa mengalahkan rasa yang dari tungku kreweng. Memang prosesnya itu yang harus hati-hati sekali. Dari situ kemudian saya berpikir bagaimana menggunakan cara tradisional tapi praktis,” katanya.
Ia pun mengatakan bahwa yang terpenting adalah Kopi Yasak tidak akan meninggalkan cita rasa khasnya, meskipun perkembangan teknologi mesin kopi semakin maju, sehingga kualitas kopinya tetap terjaga.