Oleh: Ubaidillah
KOLOM KALEM | NUGres – Hari pertama Kongres III ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) di Asrama Haji Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, dimulai dengan seremonial pembukaan yang berlangsung 29 November pada pukul 14.00 WITA.
Acara ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Cabang Khusus, Pimpinan Wilayah (PW), serta Pimpinan Pusat (PP) ISNU.
Kemeriahan suasana terasa saat Kongres III ISNU dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, serta Mars ISNU.
Setelah rangkaian pembukaan, sambutan pertama disampaikan oleh Walikota Balikpapan yang menyambut para peserta kongres dengan hangat.
Selanjutnya, Ketua Umum (Ketum) PP ISNU, Prof. Dr. H. M. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan pesan penting tentang peran ISNU.
Saya mencerap sambutan bahwa beliau menekankan peran ISNU sebagai think-tank Nahdlatul Ulama. ISNU tidak hanya sekadar kumpulan sarjana, tetapi juga sebagai organisasi yang berperan dalam meningkatkan kapasitas keilmuan dan memperluas khidmat kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu momen penting dalam sesi ini adalah penyerahan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Mars ISNU, desain PDH, dan logo ISNU.
Kongres kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Menteri Agama, Dirjen Bimas Islam, serta sambutan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang sekaligus membuka secara resmi Kongres III ISNU.
Dalam pidatonya, Gus Yahya demikian nama beliau dikenal luas, menegaskan pentingnya peran strategis ISNU sebagai organisasi para cendekia.
Gus Yahya berpesan, ISNU harus menjadi aktor yang berperan aktif dalam dinamika masyarakat dan pembangunan bangsa.
Forum selanjutnya melangsungkan pemilihan AHWA sesuai tradisi yang berkembang di jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Proses pemilihan ini melibatkan 17 guru besar yang ditawarkan sebagai calon, yang akhirnya menghasilkan 9 nama terpilih.
Hari ke-1 – Sesi Malam
Balikpapan, 29 November 2024
Pada pukul 20.00 WITA, sesi malam Kongres III ISNU dimulai dengan agenda yang padat. Mulai dari Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Ketua Umum, pengesahan AHWA (Ahlul Halli wal Aqdi), sidang komisi, serta pengumuman hasil sidang AHWA.
Dalam Laporan Pertanggungjawabannya, Ketua Umum ISNU menekankan pentingnya kaderisasi. Menurut beliau, kaderisasi diibaratkan seperti darah dalam tubuh. Semakin lancar sirkulasinya, semakin sehat organisasi tersebut.
Laporan diterima dengan baik oleh peserta kongres, dan anggota AHWA terpilih diumumkan, di antaranya; Prof. Dr. Ali Masykur Musa, Prof. Dr. Hj. Uiflah, Prof. Dr. H. M. Mas’ud Said, Prof. Dr. H. M. Saleh Ending, hingga Prof. Dr. Ismail. Mereka menuju ke ruang sidang komisi untuk melakukan diskusi mendalam sesuai dengan pembagian panitia.
Usai seluruh peserta melakukan sidang komisi dengan segala dinamikanya, pleno kembali dibuka untuk menetapkan hasil sidang komisi.
Banyak keputusan strategis yang dihasilkan untuk memperkuat ISNU selama lima tahun ke depan. Salah satu topik paling menonjol adalah peran ISNU dalam menyongsong visi Indonesia Emas.
Akhirnya, hasil sidang AHWA memutuskan bahwa Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, dipercaya untuk menakhodai ISNU selama lima tahun ke depan
Kongres III ISNU ditutup pada 30 November 2024, pukul 02.00 WITA dengan semua dinamikanya. Selanjutnya pagi ini, seluruh peserta siap melanjutkan perjalanan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk agenda selanjutnya.
*Ubaidillah, Ketua PC ISNU Gresik 2024 – 2028