GRESIK | NUGres – Pak Najikh, begitu panggilan akrab Mokhammad Najikh. Namanya tiba-tiba melejit setelah pria asal Pulau Mengare Bungah yang kini tinggal di Perum GKB itu lulus mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) ) ke-XXXVI yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Gresik belum lama ini.
Bukan tanpa alasan, Pak Najikh adalah satu-satunya birokrat yang mengikuti jenjang pendidikan kader pengurus NU tersebut. Pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik itu pun mengungkapkan pengalamannya selama MKNU.
Bagi Pak Najikh, pendidikan ini sangat penting bagi seluruh pengurus NU. Sebab melalui pendidikan ini, pengurus akan memahami nilai-nilai maupun futuristik bagaimana berkiprah mengedepankan kemudian membawa arah organisasi ke masa depan yang baik.
Dalam pelatihan itu juga, pengurus akan diasah daya berfikirnya (Fiktor), langkah pergerakan (Harokah), kemudian menginventarisir internal faktor dan eksternal faktor. Sehingga dapat menggerakkan managemen organisasi dengan matang dan terencana.
“Jadi bisa dengan tepat menggerakkan organisasi umat NU ini dengan tepat dan membawa kemaslahatan dan mengarah kepada masa depan organisasi yang lebih matang dan terencana, tentu harus berimbang antara amaliyah dan ubudiyahnya, karena NU adalah organisasi umat berbasis agama” terangnya.
Mantan bendahara PCNU Gresik periode 2005-2010 ini mengungkapkan, basis masa NU yang begitu besar menjadi kekuatan untuk membentengi keutuhan NKRI dari segala ancaman yang berpotensi memecah belah. Selain itu, jam’iyah NU saat ini juga harus mulai berfikir daya kemandirian ekonomi bagi jam’iyahnya, dengan segala potensi dan aset yang dimiliki NU.
“Kita punya banyak aset, aset ini selain dikaryakan juga bisa didorong bagaimana supaya bekerja untuk kemandirian jam’iyah dan jama’ah NU, sehingga ada manfaat dan mashlahat bagi seluruh warga NU se-Kabupaten Gresik, bisa berupa unit-unit usaha yang bisa menghidupi organisasi dan lain sebagainya,” tandasnya.
Kemudian dalam sejarahnya, NU selalu beriringan dan seirama dengan pemerintah, oleh karena itu program kerja NU harus bersifat kolaborasi dan akselerasi dengan pemerintah.
“NU harus bersikap tegas dan harus berperan aktif, misal dunia pendidikan kita bisa bangun universitas umum, kita juga bisa bangun sekolah-sekolah swasta yang maju dan berkembang, kita pun bisa bisa membangun rumah sakit NU, tidak ada kata sulit kalau kita sudah terajut dengan baik, apalagi ini organisasi NU, diniati ibadah dan berkhidmat,” bebernya.
Pria yang saat ini menjabat sebagai wakil bendahara itu juga berharap ke depan PCNU Gresik bisa lebih merangkul kalangan muda, agar muncul kolaborasi dan regenerasi NU yang terdidik sejak dini. “Kalangan muda harus dirangkul, mereka adalah garda depan benteng NU, gagasan muda cenderung kreatif dan inovatif, tentu semuanya demi kemajuan NU,” tutupnya. (Rifqi)