GRESIK | NUGres – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tebuwung, Wakil Cabang NU Dukun Gresik beserta ratusan anggotanya menggelar ziarah muassis dan masyayikh NU di Tuban, Jombang, dan Mojokerto, pada Selasa (20/2/2024) kemarin.
Demi beroleh keberkahan, menyambung spirit juga sanad perkhidmatan pada Jamiyyah Nahdlatul Ulama, PRNU Tebuwung periode 2023 – 2028 melaksanakan ziarah di beberapa titik makbarah Muassis dan Masyayikh NU.
Rombongan ziarah PRNU Tebuwung mengawali rute di makbarah KH Abdullah Faqih, Tuban. Lantas berlanjut menuju ke makbarah KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri, Jombang.
Masih di Jombang, perjalanan ziarah berlanjut ke makbarah Masyayikh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum. Selanjutnya, menuju Ponpes Tebuireng. Rombongan menggelar doa bersama dengan khidmat di makbarah Rais Akbar Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh KH. Moh Hasyim Asy’ari.
Rampung memanjatkan rangkaian doa, PRNU Tebuwung bersilaturrahmi dengan dzuriyah Ponpes Tebuireng. Kegiatan silaturrahmi ini berlangsung di aula KH Yusuf Hasyim, lantai III Ponpes Tebuireng.
KH Suudi S.Ag selaku Pengurus Harian Santri dan Ubudiyah Santri Ponpes Tebuireng, nampak menyambut dengan hangat rombongan PRNU Tebuwung. Ia juga menyampaikan—mewakili dzuriyah Tebuireng, memohon maaf lantaran hari ini KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin selaku Pengasuh Ponpes Tebuireng tidak dapat menemui rombongan lantaran tengah memimpin Rapat di PWNU Jatim.
Lebih lanjut, saat berinteraksi dengan rombongan PRNU Tebuwung, Kiai Suudi sedikit mewedar kisah Mbah Hasyim Asy’ari kala mendirikan jamiyyah NU, dan juga pesantren Tebuireng. Kiai Suudi menceritakan bila terdapat salah satu amaliyah yang dilakukan Mbah Hasyim, yakni melakukan tirakat selama kurang lebih 3 tahun.
Begitu pun, lanjut Kiai Suudi, saat Hadratussyaikh KH Moh. Haysim Asy’ari mendirikan organisasi NU. Ia menjalankan shalat istikharah terlebih dahulu kemudian petunjuk itu disampaikan kepada gurunya Syaikhona KH Kholil Bangkalan.
“Kiai dulu ketika ingin hidupnya lancar beliau mengamalkan doa Rasulullah saat hijrah pada sujud terakhir membaca; “Rabbi Adkhilni Mudkhala Shidqin Wa Akhrijni Mukhraja Shidqin Waj’al Limin Ladunka Shultonan Nashirah” dibaca 3 kali,” ungkapnya.
Pada gilirannya, KH Lukman Hakim BA, selaku Mudir Ponpes Tebuireng bidang Pembinaan menjelaskan kalau keikhlasan para pengurus NU itu jauh lebih ikhlas ketika kepengurusan di tingkat ranting.
Menurutnya, ketika mengadakan hajatan misalnya, pengurus Ranting NU akan berjuang dengan sungguh, bahkan hingga bersedia melakukan urunan semampunya demi terselenggara dan suksesnya kegiatan jamiyyah NU.
“Tapi ketika kepengurusan NU sudah sampai di tingkat atas, belum tentu. Keikhlasan pun (mungkin akan) berbeda,” jelasnya.
Sedangkan akan antusiasme rombongan PRNU Tebuwung mengikuti kegiatan ini, Rais Syuriyah Ranting NU Tebuwung KH Abd Muhshi mengucapkan terima kasih atas harokah yang penuh semangat.
“Jelas kami butuh dukungan dan doa dari panjenengan sedoyo untuk terus semangat dalam perkhidmatan di NU,” katanya.
Kiai Muhsi juga mengajak untuk terus merajut kebersamaan, saling menguatkan kerja sama serta kolaborasi antar anggota juga stakeholder yang lain.
“Ini sangat penting dalam penguatan NU di Tebuwung,” tutup Kiai Muhshi yang juga pengasuh Ponpes Al Karimi, Desa Tebuwung Kecamatan Dukun, Gresik.
Usai silaturahmi dengan dzuriyah Ponpes Tebuireng, rombongan Ranting NU Tebuwung melanjutkan ziarah ke Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung. Perjalanan pulang ke Gresikndipungkasi dengan ziarah di makbarah Syekh Jumadil Kubro, Mojokerto.
Sekedar informasi, kepengurusan baru PRNU Tebuwung masa khidmat 2023 – 2028 baru saja dilantik pada 27 Januari 2024. Momentum pelantikan digelar dalam suasana menyambut peringatan Hari Lahir ke-101. Pelantikan dilaksanakan serentak Ranting NU se-Wakil Cabang NU Dukun di Aula KH Hasyim Asy’ari, Gedung MWCNU Dukun.
Turut membersamai kegiatan rangkaian ziarah Muassis dan Masyayikh NU yang diselenggarakan jajaran Pengurus Ranting NU Tebuwung yakni Ketua MWCNU Dukun KH Moh Sholeh M.Ag.
Penulis: Syafik Hoo
Editor: Chidir Amirullah