MANYAR | NUGres – Apel Peringatan Hari Santri 22 Oktober 2023, juga dilangsungkan oleh MWCNU Manyar. Bertempat di Lapangan Sewates Desa Peganden dihadiri ratusan santri se-Wakil Cabang NU Manyar, Ahad (22/10/2023).
Santri-santri tersebut merupakan delegasi dari kader, pengurus, pimpinan banom serta lembaga Nahdlatul Ulama se-Wakil Cabang NU Manyar. Baik pengurus NU, GP Ansor serta Banser, IPNU, IPPNU, Fatayat NU dan Muslimat NU ditambah lagi delegasi santri Pondok Pesantren dan sekolah wilayah Setempat.
Bertindak sebagai pembina apel, Rais Syuriyah MWCNU Manyar KH Ahmad Suhaili Idris. Ia menyampaikan sejarah berlabuhnya tentara Inggris yang di pimpin Jendral Mallaby dengan keinginan merebut kembali kedaulatan Indonesia pasca kemerdekaan
“Tentara Inggris yang dipimpin Jendral Mallaby berlabuh di Surabaya, mereka ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia”, ungkap Gus Suhail, sapaannya, dengan nada berapi-api ketika menjadi pembina apel
Ditambahkannya, KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar Nahdlatul Ulama pada saat itu menyampaikan semua orang yang berada pada jarak radius qoshor sholat untuk turut serta berperang melawan tentara Inggris, dan apabila mati langsung masuk surga karena terhitung sebagai jihad dalam membela tanah air.
“KH Hasyim Asy’ari menyerukan kepada seluruh masyarakat dengan jarak radius qoshor sholat untuk turut berperang melawan tentara Inggris, bagi yang mati dalam keadaan berperang melawan sekutu langsung masuk surga dan dianggap mati syahid karena membela tanah air,” tambah Gus Suhail.
Pada kesempatan itu pula, Gus Suhail berpesan di era sekarang sudah tidak zamannya lagi jihad dengan mengangkat senjata, sekarang semua orang dapat berjihad di segala lini yang dilakukan sehari-hari.
“Hari ini sudah tidak zaman lagi perang dengan mengangkat senjata, semua orang berjihad dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing, pelajar, berjihad dengan menuntut ilmu, buruh pabrik, berjihad dengan bekerja dipabrik, guru, berjihad mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuh Gus Suhail.
Di sesi terakhir dalam amanatnya sebagai pembina apel, Gus Suhail berpesan tentang tahun politik. “Tahun ini kita memasuki tahun-tahun politik, jangan sampai masyarakat NU mudah untuk dipecah belah,” pungkasnya.