DUKUN | NUGres – Rasa cinta yang dirawat dengan keikhlasan dalam proses kekhidmatan di Nahdlatul Ulama, telah tumbuh hingga berwujud persaudaraan yang kuat. Hal tersebut juga terjadi bagi sesama kader dan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Dukun beserta Satuan Koodinasi Rayon (Satkoryon) Banser Dukun, menggelar tahlil dan doa mengenang 1000 hari wafatnya Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser periode 2015-2020, H Alfa Isnaeni. Ndan Alfa meninggal pada 11 Maret 2020.
Ketua PAC GP Ansor Dukun, Ahmad Badrussyarof atau Gus Aos, dalam kata sambutan mengatakan bila sosok Ndan Alfa Isnaeni adalah sosok Banser sejati. Karenanya, PAC GP Ansor Dukun merasa perlu serta menganggap penting gelaran peringatan 1000 hari wafatnya Ndan Alfa.
“Beliau (Ndan Alfa) pernah hadir memberikan materi kebangsaan saat Dirosah Wustho MDS RA. Beliau pernah mengedukasi dan menginspirasi buat kita. Ndan Alfa menjadi suritauladan yang baik untuk khidmah di Banser dan NU. Semangat almarhum luar biasa dan mengobarkan semangat kepada peserta untuk selalu berkhidmah kepada NU dan NKRI,” kenang Gus Aos, pada Ahad (4/12/2022) malam, di Musala An-Nahdlah Kantor MWC NU Dukun.
Gus Aos juga berharap, Kader Ansor dan Anggota Banser harus terus melanjutkan dan menghidupkan semangat pengabdian kepada NU dan NKRI. Sebagaimana apa yang telah didoktrinkan Ndan Alfa di berbagai kesempatan, bila Banser adalah pesantren kedisiplinan, bela negara, dan penjaga pancasila dalam kerangka Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.
Lebih lanjut, kegiatan mengenang Ndan Alfa, diawali dengan doa tawasul kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Yasin oleh Gus Zaimuddin. Sedangkan tahlil dipimpin oleh Gus Aos, dilanjut doa oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Dukun, KH Moh Sholeh.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MWC NU Dukun KH Moh Sholeh mewejang sekaligus mengingatkan, bahwa tantangan GP Ansor dan Banser harus siap menghadapi serangan faham radikalisme atau perang aqidah lewat media sosial.
“Sekarang ini kita tidak lagi perang dengan menggunakan fisik, tetapi perang lewat media sosial dengan para pengganggu aqidah Ahlussunah Wal Jamaah An-nahdliyah dan NKRI. Maka dibutuhkan kekompakan untuk membentengi Aswaja kita,” tandas Kiai Sholeh.
Selain mewejang agar terus menjaga kekompakan, Kiai Sholeh menginstruksikan kepada sahabat Banser bila ada kegiatan di Ranting-ranting NU dan Banom maka Banser harus menjadi garda depan untuk mengawalnya.
Sederet sesepuh Ansor-Banser Dukun juga nampak hadir mengenang 1000 hari wafatnya Ndan Alfa. Akhir acara malam itu, berlanjut dengan sesi ramah-tamah serta makan bancaan bersama sebagai rasa syukur atas kesuksesan pada kegiatan Susbalan yang telah dicapai oleh Anggota Banser Satkoryon Dukun. (Syafik Hoo/Chidir)