Oleh: Erha Habibi Ash-shidiqie*
KAJIAN | NUGres – Tak terasa satu bulan penuh—bulan Ramadan, telah membersamai kita. Sebuah momentum yang penuh dengan keberkahan dan ampunan, mencuci bersih dosa-dosa kita. Saat ini keadaan kita seperti manusia yang baru dilahirkan ke dunia. Hadir tanpa noda dan dosa. Semuanya telah lebur dalam keberkahan bulan Ramadan. Sehingga kita bisa melangkah menuju fitrah sejati, sebuah kemenangan bagi setiap muslim yang telah berhasil menundukkan hawa nafsunya.
Untuk menyambut kemenangan di hari yang Fitri ini, hendaknya kita sempurnakan dengan berbagai amal kebajikan. Banyak amal kebaikan yang disunnahkan di dalam mengisi hari raya Idul Fitri. Diantaranya seperti bersilaturahmi, saling memaafkan, bersedekah, dan amal kebaikan lainnya. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah Saw.
:ولذا قال النبي صلى الله عليه الصلاة والسلام
اجتهدوا يوم الفطر في الصدقة واعمال الخير والبر ، من الصلاة والزكاة والتسبيح والتهليل
Di hari raya Idul Fitri hendaknya kita berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk melakukan amal kebaikan, seperti bersedekah dan berbuat kebaikan untuk menambah ketaqwaan, salah satunya adalah silaturahmi.
ldul Fitri bukan hanya merupakan hari kemenangan bagi umat Islam yang telah sukses melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, akan tetapi ldul Fitri juga menjadi momentum yang tepat untuk menjalin serta memperkuat hubungan melalui silaturahmi.
Setelah di bulan Ramadan kita banyak melakukan ibadah spiritual untuk menyambung hubungan dengan Allah Swt., maka di momen ldul Fitri ini untuk kita sempurnakan dengan bersilaturahmi. Yakni untuk menyambung atau memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Makna silaturahmi ini bukan hanya untuk memperkuat jalinan antar sesama yang bersifat duniawi, akan tetapi dengan bersilaturrahmi ini kita berharap dapat meraih ridha Allah Swt., dan keberkahan di akhirat kelak.
Silaturahmi ini sangat penting dalam kehidupan kita, di samping penting untuk membina hubungan baik kekerabatan dan persahabatan. Silaturahmi itu juga termasuk bagian dari iman, sebagaimana salah satu hadits Rasulullah Saw., menyebutkan.
عن ابي هريرة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، من كان يؤمن بالله اليوم الأخير فليصل رحمه، من كان يؤمن بالله وليوم الآخر فليكرم ضيفه
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturahim. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.”. (HR Bukhari Muslim).
Pentingnya Silaturahmi dalam Islam
Jadi silaturahmi di dalam Islam itu memilik kedudukan yang sangat penting dan mulia. Dengan bersilaturahmi berarti kita sudah menjalankan sebagian dari iman.
Begitu pula dengan memuliakan tamu-tamu yang berkunjung kepada kita, itu pun termasuk bagian dari iman.
Ada banyak hadits yang menerangkan tentang menjalin hubungan silaturrahmi, ada banyak pendapat ulama yang mengatakan pentingnya hubungan silaturrahmi, sebagaimana qaul di bawah ini
صلة الرحم من افضال العبادات، وقطعها من اكبر الكباءر
“Menjalin silaturahmi adalah salah satu ibadah yang paling utama, dan memutuskannya adalah termasuk dosa besar.”.
Memutuskan hubungan kekerabatan, hubungan silaturahmi itu termasuk dosa besar karena bisa menjadi sebab adanya kerusakan di muka bumi. Dalam keterangan lain disebutkan bila tidak akan masuk surga bagi seseorang yang memutuskan tali silaturrahim.
Tradisi Anjangsana di hari raya Idul Fitri
Tradisi saling berkunjung di saat hari raya Idul Fitri ini dianjurkan dalam Islam. Kunjungan itu bertujuan merajut tali silaturahim antar sesama keluarga, kerabat, sahabat, untuk saling menunjukkan rasa kasih sayang di antara sesama.
Selain itu, anjangsana itu sebagai salah wujud untuk saling memaafkan dan menghapus kesalahan, serta saling mendoakan satu sama lain.
Hari raya Idul Fitri merupakan momentum terbaik untuk menyambung kembali hubungan yang renggang agar bisa menjadi lebih baik.
Membina hubungan baik antar sesama itu merupakan satu bentuk amal kebaikan yang berorientasi pada kemaslahatan hubungan sesama, demi terus meningkatkan ketaatan kepada Allah Swt. yang merupakan kunci keberkahan hidup di dunia untuk meraih sukses hidup di akhirat. Wallahu A’lam.
Taqabbalallah minnaa wa minkum taqabbal Ya Kariim.
*Erha Habibi Ash-shidiqie, warga nahdliyin, tinggal di Kabupaten Gresik.