BENJENG | NUGres – Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Benjeng terus belajar dan berikhtiar dalam merawat tradisi dan memperkuat organisasi melalui kegiatan Rutinan Majelis Pelajar NU Terpadu (Rumput).
Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan dengan menyasar ranting-ranting untuk membangun kedekatan dengan kader di tingkat desa.
Ketua PAC IPNU Benjeng, Farid Alfandi, menjelaskan bahwa “Rumput” merupakan wadah bagi kader untuk memperkuat amaliyah Nahdlatul Ulama sekaligus berbagi wawasan organisasi.
“Di setiap pertemuan, kami mengadakan tahlilan, istighosah, dibaan, dan tadarusan. Setelah itu, ada sesi sharing terkait keorganisasian, administrasi, dan dinamika di ranting masing-masing,” ujarnya, Sabtu (22/2/2025).
Melalui kegiatan “Rumput” , sambung rekan Farid, pihaknya mendapat banyak pembelajaran sekaligus pengalaman unik terkait perbedaan karakteristik dari tiap-tiap ranting yang dikunjungi.
Sehingga pola pendekatan dalam setiap pelaksanaan “Rumput” pun menyesuaikan dengan kondisi setempat.
“Jumlah kader aktif dan tingkat partisipasi di setiap desa pasti berbeda, jadi tidak bisa disamaratakan. Tapi yang jelas, di setiap ranting, kami selalu disambut dengan antusias,” imbuh dia.
Dengan format pendekatan yang fleksibel dan adaptif, kegiatan “Rumput” diharapkan bisa menjadi ruang bagi kader untuk tumbuh dan berkembang secara bersama-sama.
Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan agar setiap pelajar NU di ranting tetap terhubung dengan organisasi, tradisi, dan nilai-nilai perjuangan.
“Semangatnya bukan hanya datang, berkumpul, lalu selesai, tapi bagaimana kader di ranting bisa terus bergerak dan merasa didukung. Itu yang kami jaga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PAC IPPNU Benjeng, Salma Rosyidah, menambahkan, kegiatan “Rumput” ini sekaligus sebagai wadah untuk menampung berbagai aspirasi dan tantangan yang dihadap di masing-masing ranting.
“Di sesi sharing, banyak hal yang dibahas, mulai dari keluhan soal administrasi hingga dinamika kaderisasi di tingkat desa. Ini yang membuat “Rumput” penting, karena jadi forum saling belajar dan mencari solusi,” ungkapnya.
Meski awalnya “Rumput” dijadwalkan setiap bulan, sambung rekanita Salam, pada periode ini sebagian sesi dialihkan ke kegiatan olahraga sebagai variasi dalam menjaga keterlibatan kader.
Namun, semangat utama dari kegiatan Rumput tetap sama. Yakni, untuk membumikan nilai-nilai ke-NU-an di kalangan pelajar serta menjaga komunikasi antara PAC dan ranting.
Pada periode kepemimpinan rekan Farid dan Rekanita Salma (2023-2025), kegiatan “Rumput” sudah digelar delapan kali, dengan yang terbaru berlangsung di Ranting Purworejo, Desa Metatu, Jumat, 21 Februari 2025 kemarin.
Menurut rekan Salma, kegiatan “Rumput” di Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU Purworejo menjadi yang perdana di dusun tersebut setelah rantingnya baru saja terbentuk.
“Alhamdulillah yang ikut banyak dan disambut dengan antusias,” kata perempuan yang tengah menempuh S2 di Unisla Lamongan ini.
Kegiatan “Rumput” ini berada di bawah koordinasi Departemen Dakwah PAC IPNU IPPNU Benjeng, yang saat ini dikomandoi oleh Waka Aksal Tamafilla Faris dan Waka Eka Sulisiyah Ningsih. Adapun koordinator Departemen Dakwah yakni Kurnia Firmansyah dan Siti Nur Hidayah.
Ke depan, PAC IPNU IPPNU Benjeng terus berupaya menggali karakteristik unik tiap ranting agar pendekatan yang dilakukan semakin efektif.
“Dengan memahami setiap ranting, kami bisa lebih tepat dalam mendukung perkembangan organisasi di tingkat desa,” pungkasnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Chidir Amirullah