GRESIK | NUGres – Gempa yang mengguncang di Cianjur Jawa Barat pada Senin 21 November lalu, terus mengundang rasa empati. Giliran ratusan pelajar NU SMP Mu’allimat NU di Kabupaten Gresik secara bersama-sama menggelar salat gaib, berdoa hingga berdonasi pada Rabu (23/11/2022) pukul 07.00 WIB.
Kegiatan salat gaib dan doa diikuti seluruh siswa kelas VII hingga kelas IX. Sedangkan teknis penggalangan dananya, sebuah kotak kardus disiapkan. Kemudian secara bergiliran siswa dan warga sekolah SMP Muallimat NU Gresik ini memasukkan sejumlah uang seikhlasnya.
Salah satu siswa, Shilna Khumairotul Kamilah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk empati siswa serta dukungan moril untuk mendoakan para korban gempa Cianjur.
“Selain itu, kami menyisihkan uang jajan untuk berdonasi untuk korban gempa yang korbannya mencapai ratusan orang,” katanya pada Rabu (23/11/2022).
Shilna menambahkan, gempa Cianjur memang menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Dia pun berharap kejadian serupa tak terjadi lagi. “Harapannya semoga tidak ada gempa lagi,” tutupnya.
Kepala SMP Mu’allimat NU Gresik Muhammad Syarifuddin menyatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya sekolah membangun rasa peduli sesama saudara sebangsa yang tertimpa musibah.
“Alhamdulillah, kami gelar shalat gaib dan donasi korban gempa cianjur, ini bentuk kepedulian bersama anak didik kami,” ungkapnya.
Pak Arif sapaan akrabnya, menerangkan bila bantuan pada korban gempa akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat milik Nahdlatul Ulama, yakni LAZISNU Gresik, “Nanti (Donasi siswa dan warga sekolah) akan kami serahkan lewat LAZISNU,” pungkasnya.
Dari keterangan yang dihimpun, hingga kini BNPB terus melakukan update korban bencana gempabumi. Sementara hingga Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB, terdapat ratusan jiwa meninggal dunia. Hal ini diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur.
“Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan,” ucap Suharyanto dikutip dari website resmi BNPB.
Selain itu, data warga yang mengungsi sebanyak 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit. (HO/Chidir)