GRESIK | NUGres – Upaya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIE NU Trate Gresik) dalam menanamkan kesadaran mahasiswa terkait problematika dan tanggungjawab sosial, bukan isapan jempol belaka.
Terbukti respon kaum intelektual sebagai bentuk perwujudan tanggungjawab sosial, khususnya terhadap pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gresik, menjadi mukaddimah pada perkuliahan semester ganjil 2022/2023 STIENU Trate Gresik.
Kampus yang berada di kompleks pendidikan Nahdlatul Ulama di Jalan Abdul Karim, Perkotaan Gresik ini, memulai babak baru semester dengan menghadirkan kuliah umum dengan tajuk; Memperbesar “Aset” Ketrampilan, Jalan Tunggal menuju Pengurangan Kemiskinan.
Ketua STIE NU Trate Gresik, Choiri, dalam sambutannya menyatakan jika maksud dari acara Kuliah umum yang digelar di Aula ini untuk memberikan wawasan kepada para mahasiswa.
“Kampus memiliki Tanggung jawab sosial kepada masyarakat, maka kampus harus peduli terutama dalam hal pengentasan kemiskinan,” kata Choiri Jumat (14/10/2022), pada laman web berita kampus STIENU Gresik, dan diakses Senin (17/10/2022) pagi.
Dalam kuliah umum yang telah berlangsung, Direktur Utama PT MIGAS Gresik, Ahmad Nadlir, dihadirkan untuk membagikan wawasan dan pandangannya kepada seluruh Mahasiswa STIE NU Trate Gresik. Sedangkan KA Prodi Akuntansi, Zainab, mendampinginya sebagai moderator diskusi.
Pak Nadlir, demikian Tokoh Gresik ini biasa disapa menyampaikan, untuk mengurangi kemiskinan maka perlu memperbesar aset keterampilan, diantaranya, kata dia, yakni dengan kuliah dan mengikuti pelatihan yang diakui (Baca: Pelatihan Bersertifikasi). Ia juga menegaskan Pendidikan adalah Jalan tunggal untuk memotong rantai kemiskinan.
“Artinya bagi sesorang yang anaknya petani maka dengan tingginya pendidikan yang ditempuh, dimungkinkan untuk menjadikannya bukan petani seperti bapaknya. Artinya ada kemajuan,” terangnya, sebagaimana dikutip laman STIE NU Trate Gresik.
Sekedar diketahui, awal oktober 2022 lalu sejumlah media menyebut, kemiskinan di Kabupaten Gresik tembus pada angka 12,42 persen. Ikhtiar Pemerintah Kabupaten Gresik mendorong percepatan pengentasan kemiskinan dengan langkah DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) disusul kemudian peluncuran program “Bawa KTP, Bisa Berobat Gratis” atau UHC (Universal Health Coverage) serta kebijakan lainnya. (Izul/Chidir)