BAWEAN | NUGres – Ada tradisi perayaan yang sangat istimewa saat Bulan Maulid Nabi tiba di Pulau Bawean, Gresik. Bagi Warga Pulau yang tinggal di Pulau Perintis Pendidikan Gresik ini mengekpresikan spiritnya dalam menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam mengekspresikan rasa cinta sebagai umat Nabi Muhammad SAW, warga menghadirkan kreatifitasnya. Tepatnya tradisi ini ditemui di Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean Gresik. Warga mempertahankan tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berjuluk ‘Angkaan’.
Istilah ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan sebuah tradisi yang secara turun temurun. Warga membuat semacam bingkisan yang berisi berbagai macam isi, yang telah dihias sedemikian rupawan. Mereka lalu berbondong-bondong membawanya ke Masjid Baitul Mu’minin di desa tersebut.
Kreasi ‘Angkaan’ yang pada akhirnya dibagikan ke sesama warga, dilakukan sejak malam 12 Robiul Awal 1444 Hijiriyah. Yakni menjelang hari Sabtu 8 Oktober 2022. ‘Angkaan’ yang sudah disusun dengan sangat menarik ini, pada pagi harinya dibawa ke masjid.
Sebagaimana lazimnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, warga mengikuti dengan seksama rangkaian acara seperti Ceramah agama, doa, hingga pembacaan Barzanji. Perayaan digelar sejak pagi hari hingga sore hari. Hampir seharian penuh, perayaan ini.
Hal menarik dari ratusan hadiah maulid nabi yang digelar di Masjid tersebut, para perantau yang berada di negeri jiran turut serta memberikan sumbangsihnya. Para Perantau asal Bawean itu menggelontor sejumlah uang tunai Indonesia maupun luar negeri.
Warga menyebutnya dengan istilah ‘Robit Bawean’. Yakni uang hadiah atau sedekah pada saat Maulid Nabi. Robit Bawean, menjadi cara tersendiri bagi para perantau untuk berbagi kebahagiaan. Sekaligus juga berharap keberkahan Maulid Nabi.
Sejumlah lembar ‘Robit Bawean’ dipasang di bagian atas hiasan hadiah Molot. Sedangkan titipan uang tunai itu, berasal dari warga Bawean yang merantau di negara Malaysia, Brunei, Singapura, hingga Amerika.
“Total semuanya, jika dirupiahkan Rp 40 juta dari para perantau yang ikut andil dalam maulid nabi ini. Uang tersebut langsung masuk kas Masjid. Uang dipasang di beberapa hadiah molot. Sebelum acara selesai, panitia mengambil uang robit itu,” terang Pengurus Takmir Masjid, Mujib Arsyad, di sela-sela kegiatan, Sabtu (8/10/2022).
Lebih lanjut, Mujib Arsyad menyebut bila ada sebanyak 117 Angkaan Molot dalam perayaan kali ini. Dalam pembagiannya, para warga yang melakukan Molot diundi oleh panitia.
“Setelah uang robit dikumpulkan, ratusan angkaan ini diberikan nomer undian, dan warga pun mengambil nomor undian itu,” jelasnya.
Menurut dia, perayaan maulid nabi tidak seperti dua tahun sebelumnya. Dua tahun kemarin, ada pandemi Covid-19 tidak seberapa meriah. Lantaran pembatasan berkumpul. Bahkan hadiah molot juga dibatasi dengan ketentuan sendiri dari panitia.
“Sekarang warga bebas mau molot besar atau kecil. Namun ini sangat besar-besar. Rata-rata sampai Rp 3 juta untuk angkaan molot ini,” imbuh Alumni Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Suci Manyar Gresik ini.
Mujib menambahkan, perayaan maulid nabi ini merupakan warisan dari nenek moyang. Bagaimana menyambut kelahiran nabi dengan riang gembira dan bahagia bisa memberi sesama.
“Alhamdulillah warga disini kompak. Mulai pagi sampai sore. Doa, dan lantunan Barzanji dilantunkan dan sama-sama disimak oleh warga. Dengan khidmat dan Khusuk,” tutupnya.
Sementara itu, menurut Nusrir Rohman, salah seorang Penerima Angkaan Molot sangat bahagia dan senang. Karena dalam momen maulid nabi ini, semuanya bisa saling berbagi dengan berharap mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.
“Alhamdulillah lancar, semua warga bisa menikmati hadiah dari molot. Termasuk hadiah peralatan rumah, buah-buahan, makanan, minuman serta makanan khas molot dodol dan rengginang,” ujarnya. (Faiz)