NASIONAL | NUGres – Menyambut Abad Kedua, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meluncurkan perwajahan baru stasioneri NU. Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf tanpa canggung memperkenalkan dengan memberikan pemaknaan secara langsung visual alat-alat kantor tersebut melalui saluran youtube TVNU.
Pada awal siaran tersebut, Ketum PBNU, Kiai Yahya, memperkenalkan buku saku. Buku saku tersebut rencananya akan dibagikan kepada seluruh Pengurus dan Warga NU yang membutuhkannya.
“Alhamdulillah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah menyelesaikan penerbitan buku saku anggaran dasar dan anggaran rumah tangga hasil muktamar ke 34 di Lampung pada bulan Desember 2021,”
Buku saku ini, kata Kiai Yahya, berisi sejumlah dokumen pokok yang menjadi pegangan dalam beroganisasi.
“Di sini (buku saku, red) ada termuat mukadimah Qonun Asasi dari Hadrastussyaikh KH Hasyim Asyari. Ada anggaran dasar Nahdlatul Ulama, ada anggaran rumah tangga Nahdlatul Ulama. Dan satu lagi dokumen fundamental yaitu Khittoh Nahdlatul Ulama yang merupakan hasil Muktamar ke 27 pada tahun 1984 di Situbondo Jawa Timur,” terangnya.
Kiai Yahya menyatakan buku saku tersebut telah dicetak dalam jumlah yang cukup untuk nanti diedarkan sampai ke Pengurus Anak Ranting NU. Selain itu, ada persediaan yang cukup untuk Badan Otonom NU serta warga NU yang membutuhkan.
“Kami persembahkan ini kepada seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama’ dan warga Nahdatul ulama, mudah-mudahan membawa manfaat sebagaimana yang kita inginkan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketum PBNU juga menyiarkan perwajahan stasioneri (alat-alat tulis) NU untuk menandai NU di abad keduanya.
Adapun desain stasioneri yang diperkenalkan oleh Ketum PBNU antara lain Kop surat resmi, Stopmap, Amplop, Kartu nama hingga paperbag.
“Ini semua insyallah akan menghadirkan NU secara administratif lebih terlihat lincah, berkesan menimbulkan mood atau rasa kelincahan lebih progresif dan akan mudah diterima di dalam suasana peradaban baru,” pungkasnya.
Sumber : Youtube TVNU
Jayalah NU, jayalah Hidayatul Ummah