REMBANG | NUGresik – Dua orang delegasi LESBUMI NU Gresik ikuti pelatihan Kalender Bahari dan Ijazahan yang dihelat oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tanjungsari, Rembang.
Dua orang pengurus LESBUMI NU Gresik yakni Wawan Hermawan dan Muhammad Mustaghfirin, mengatakan pelatihan ini penting. Mereka berdua mendapatkan khasanah keilmuan yang baru, utamanya mengenai Kalender Bahari.
“Tanggal 1 Bahari Kalender Bahari Nusantara hitungan awal dari 10.000 sebelum masehi sejak pertama kali es mencair. Dari es mencair tersebut membuat bermunculan pulau-pulau di Nusantara. Ketika orang – orang nusantara membuat perahu untuk berlayar itulah awal dari tahun bahari Nusantara,” kata Firin, (14/06/2022) usai mengikuti materi dalam pelatihan tersebut.
Lebih lanjut, ia mengemukakan bila kalender Bahari ini diadaptasi dari kalender lisan nelayan. Jika dihitung berarti bahwa tahun kalender Bahari Nusantara 12021, jadi tinggal menambahkan 10.000 tahun.
“Kalender menandai hari dan tanggal berdasarkan jam transit bulan di atas kepala. Baik siang maupun malam,” imbuh Firin, Anggota riset dan kajian LESBUMI NU Gresik.
“Pencipta (Kalender Bahari) ini Bapak Muhammad Ali Sadikin, kelahiran Rembang. Beliau melakukan riset untuk kalender tersebut selama tujuh tahun. Sudah diresmikan oleh Kemenkumham dan ada suratnya. Perkembangan selanjutnya untuk pertemuan setiap bulan awal bahari,” tutupnya.
Firin sangat tersinpirasi oleh apa yang dilakukan oleh Ali Sadikin. Lebih lanjut ia merasa senang telah diberikan akses oleh LESBUMI NU Gresik untuk membangun jaringan, dan menambah pengetahuan. (Tim Lesbuminugres)