TUBAN | NUGres – Rapat Pleno PWNU Jawa Timur dan Musyawarah Alim Ulama bertempat di pondok Sunan Bejagung, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, pada Rabu (30/3/2022), berakhir.
Peserta rapat memutuskan empat poin penting yang dihasilkan di forum tersebut.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH M Qoderi mengatakan, pertama terkait bidang pendidikan pengkaderan dan SDM, secara prinsip PWNU Jawa Timur mengikuti arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), untuk sementara waktu memberhentikan progam Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU).
Kedua soal pendidikan, bahwa PWNU sepakat membangun dan mewujudkan minimal 100 sekolah atau madarasah unggulan berbasis internasional untuk menjadi prioritas di Lembaga Ma’arif.
Ketiga soal pendataan, yang tadinya kartanu sekarang mendata fokus potensi SDM yang berkapasitas profesi, yang dibutuhkan NU itu pleno pertama.
Sedangkan pleno yang kedua soal kemandirian ekonomi sepakat, merumuskan secara nyata di tahun ini adanya pendirian Bank Perkreditan Rakyat Syariah Nahdlatul Ulama (BPRSNU) dan Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) Jatim.
Setiap cabang NU sekaligus sinergi dengan klinik kesehatan rumah sakit dan mart di lingkungan Nahdlatul Ulama, semuanya dari NU untuk NU.
Pleno ketiga terkait dengan literasi dakwah dan budaya, PWNU menyepakati pola sinergi dakwah jejaring di lingkungan Nahdlatul Ulama dengan kekuatan media baik di udara yakni melalui media televisi, medsos dan lainnya. Untuk di darat melalui jejaring musala dan masjid di seluruh lokasi Jawa Timur.
Keempat atau yang terakhir terkait dengan kesejahteraan dan kesehatan, PWNU Jawa Timur sepakat untuk melayani seluruh jemaah dan anggotanya melalui klinik-klinik NU maupun RSNU
Sebagaimana oleh pemerintah diharapkan partisipasinya di bidang kesehatan.
“Ada empat poin penting yang dihasilkan dalam pleno tadi, sebagaimana usulan peserta lalu dibahas hingga menjadi keputusan,” ujarnya kepada wartawan.
Kiai yang juga sebagai penanggung jawab materi itu menjelaskan, terkait Munas Alim Ulama NU Jawa Timur telah dibacakan, pertama sepakat sebagai pelayan dari ummat NU.
Kedua mentaati segala keputusan yang memang diarahkan oleh atasan, sebagai bentuk pelaksanaan dari keputusan amal Nahdlatul Ulama, yang tertuang di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Sebagai perilaku projek dari kemandirian Nahdlatul Ulama, BMT akan segera di launching oleh BPRSNU Jatim dalam waktu satu bulan ini.
“Dalam menyambut dan menyongsong konsolidasi NU satu abad, alhamdulillah poin-poin penting dalam pleno telah dihasilkan,” pungkasnya.