GRESIK | NUGres -Pengurus Cabang Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (PC LESBUMI NU GRESIK) menggelar kegiatan Dialog kebudayaan dan Pengukuhan Kepengurusan, Selasa (29/03/2022) di Pendopo Makam Kyai Tumenggung Ngabehi Poesponegoro, Jl Malik Ibrahim Gapuro Sukolilo Kelurahan Bedilan, Gresik.
Pengukuhan departemensi Nahdlatul Ulama bidang Seni dan Kebudayaan ini terasa istimewa, lantaran hadir di tengah para pengurus dan undangan, yakni KH Jadul Maula Ketua Lesbumi PBNU. Adapun prosesi pengukuhan dilakukan oleh Sekretaris PCNU Gresik Gus Syifa’ul Fuad.
Sejak permulaaan kegiatan, nuansa santri dan pesantren terasa kental. Sebabnya, pembukaan acara diawali dengan pembacaan secara bersama, beberapa bait mukadimah kitab Aqidatul Awam. Dilanjutkan dengan Syiir Kalamun Qodimun hingga Mars Indonesia Raya tiga Stanza.
Usai jajaran PC LESBUMI NU dikukuhkan oleh PCNU, Ketua PC LESBUMI NU Gresik Lukmanul Hakim dalam sambutan menyatakan, bila ia bersama struktur kepengurusan yang banyak mewadahi anak-anak muda penuh dengan semangat khidmat, LESBUMI NU Gresik berikhtiar menjadi ruang berlajar bersama untuk menghadirkan inspirasi bagi jamaah dan jamiyah NU. Juga dengan target daerah tebas yang lebih luas.
“Kami berharap akan muncul program terbaik dalam amanah Raker sehingga LESBUMI NU Gresik ke depan lebih baik. Lebih inklusif. sehingga gerakan kebudayaan yang digagas oleh para pengurus yang masih muda-muda dan yang telah kompeten pada bidangnya ini dapat berkolaborasi dengan kantung-kantung kebudayaan di Kabupaten Gresik,” kata Penyair Gresik dengan nama pena Rakai Lukman ini.
Sambutan kemudian berlanjut kepada Tim Pengawas Makam Poesponegoro, H Ashabul Kahfi. Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan PC LESBUMI NU Gresik masa khidmat 2021-2026 yang di gelar di kompleks pemakaman Bupati Gresik pertama ini.
“Kami sangat senang sekali. Jangan cuma hari ini, tempat ini (Kompleks Makam Poesponergoro) terbuka untuk melestarikan kebudayaan di Kabupaten Gresik. Mudah-mudahan kegiatan yang sangat istimewa ini bisa dilakukan untuk seterusnya. Kita jadikan ini makam Poesponegoro ini sebagai sentra kebudayaan,” ujarnya.
Sementara, Gus Syifa’ dalam sambutanya menyatakan bila PCNU Gresik memberikan mandat kepada PC Lesbumi NU Gresik untuk dapat menyampaikan Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah dengan strategi atau pendekatan kebudayaan
“Bahwa sudah seharusnya Nahdlatul Ulama melalui LESBUMI pada segmentasi kebudayaan, sebagai generasi yang melanjutkan, dan meneruskan risalah kenabian yang dulu dilakukan oleh para Wali songo utamanya di tanah nusantara ini. Kemudian pada fase berikutnya dilanjutkan oleh Jamiyah Nahdlatul Ulama. Maka LESBUMI harus berada di depan, bahkan terdepan” urai Gus Syifa’.
Gus Syifa’ juga menghimbau agar perjuangan melalui stategi kebudayaan dari LESBUMI NU dapat menjawab segala dinamika, realitas, serta tantangan kebudayaan. Apakah itu yang bertalian dengan realitas keagamaan juga hal-hal yang berkanaan dengan kemanusiaan.
“Barangkali ini tantangan yang harus disadari oleh para Pengurus LESBUMI Gresik. Transformasi kebudayaan perlu disesuai dengan kebiasaan generasi milenial,” tutupnya.
Usai acara sambutan, KH Jadul Maula yang menjadi Keynote Speaker pada dialog kebudayaan bertajuk Sinergi dan Kolaborasi Membangun Seni dan Budaya di Kabupaten Gresik.
Sementara Kris Adji AW sebagai Pemateri dalam dialog tersebut membeber sejarah tentang Sunan Gresik yang telah dibukukannya melalui hasil risetnya selama sembilan tahun. (Tim Lesbuminugres)