GRESIK | NUGres – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Gresik mendatangi kantor DPRD Gresik, Jumat (14/1). Kedatangan jajaran srikansi NU ke gedung wakil rakyat itu bertujuan untuk melakukan audiensi terkait perubahan peraturan daerah (Perda) Kabupaten Gresik no 4 Tahun 2012 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah.
Alasannya, perda tersebut sudah harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal itu disampaikan saat audensi ke kantor DPRD Kabupaten Gresik
Tim Bidang Advokasi PC Fatayat NU Gresik Khosiah mengatakan, perda pengarusutamaan gender merupakan inisiasitif DPRD pada 2012 Gresik.
“Perda tersebut Saat ini, seharusnya ada perubahan misalnya percepatan PUG melalui PPRG (Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender) di kabupaten sampai Desa” ujar Khosiah.
Khosiah berharap, dengan adanya perubahan perda itu dapat menciptakan pembangunan di Kabupaten Gresik lebih responsif gender. Artinya tetap memperhatikan semua kelompok baik perempuan, anak, terutama kelompok rentan termasuk difable,
”Jadi pembangunan adil sesuai kebutuhan individu masing masing,” tegas Khosiah.
Selain itu, PC Fatayat NU yang telah memiliki pioner bank sampah di wilayahnya masing-masing berharap bisa bersinergi dengan pemerintah terutama mensinkronkan program pemerintah yang akan membuat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengatakan, akan membahas masukan dari PC Fatayat NU Gresik dengan anggota dewan.
“Sinkronisasi pemerintah dan Fatayat NU terkait bank sampah juga menjadi hal penting supaya program zero waste juga lingkungan bersih bisa terealisasi,” harap Qodir. (Rifqi)