GRESIK | NUGres – Pengurus Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri (Kopri) Gresik menggelar sekolah kader kopri (SKK) perdana. Kegiatan berlangsung selama tiga hari pada Jum’at hingga Minggu (17-19/12), di aula lantai 2 Pondok Pesantren (Ponpes) Zainal Abidin, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Gresik.
Sepanjang sejarahnya, perjalanan Kopri PMII Gresik baru pertama ini menggelar SKK, sejak sekolah bagi kader PMII putri itu ditetapkan sebagai kaderisasi formal ke-2 yang bersifat wajib diikuti.
Kegiatan yang mengusung tema “Tidak Ada Demokrasi Sejati Tanpa Pembebasan Perempuan” ini diikuti delegasi dari beberapa cabang se-Jawa Timur dan dibuka oleh Sekretaris Pengurus Besar (PB) PMII, Nopa Supensi.
Ketua Cabang Kopri PMII Gresik Rosnani Hidayati mengatakan, SKK ini digelar dengan tujuan penguatan kapasitas seluruh kader-kader putri PMII, juga berangkat dari keresahan maraknya diskriminasi terhadap perempuan serta menyikapi tarik ulurnya pemerintah dalam pengesahan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).
“Kami berharap dalam seluruh rangkaian materi nantinya dapat diikuti dan difahami semua peserta, sehingga setelah mengikuti sekolah ini benar-benar bisa menambah kapasitas keilmuan mereka, kami juga menaruh harapan besar seluruh kader-kader Kopri dapat mengawal dan melawan ketidakadilan terhadap perempuan,” ujarnya.
Sementara Ketua Kopri PMII Jatim Dini Adhiyati menyatakan, kader-kader Kopri PMII saat ini dituntut tidak hanya menjalankan rutinitas agenda kaderisasi saja. Namun juga dapat menuangkan ekspresi dalam bingkai inovasi, gagasan, bahkan melakukan pengembangan ekonomi kreatif (UMKM).
“Pembebasan perempuan adalah bagaimana memberikan perempuan ruang ekspresi, inovasi menuju pada peran aktif perempuan khususnya kader-kader Kopri PMII saat ini di tengah masyarakat, bagaimana kader-kader mampu beradaptasi dengan perkembangan era dan membawa manfaat besar bagi masyarakat umum,” terangnya.
Dini sapaan akrabnya, juga menyerukan kepada kader-kader Kopri untuk mengkampanyekan anti kekerasan seksual. Kata dia, kasus kekerasan terhadap perempuan belakangan meningkat tajam.
“Kader-kader Kopri PMII Gresik harus mengawal kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, apalagi akhir-akhir ini kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat tajam,” tegasnya.
Disisi lain, Sekretaris PB PMII, Nopa Supensi mengucapkan selamat atas terselenggaranya SKK Kopri PMII Gresik. Ia berharap SKK ini dapat melahirkan kader-kader putri yang unggul dan militan.
“Kami mengucapkan selamat atas terselenggaranya SKK ini, dan semoga melahirkan kader-kader putri PMII yang unggul dan militan,” tutupnya.
Adapun narasumber yang akan menyampaikan materi pada kegiatan tersebut diantaranya Makmun yang merupakan Komisioner KPU Gresik, Siti Umi Hanum yang merupakan Kabiro media Radar Gresik, Anindya Sabrina selaku Feminisme Indonesia, Ulfatur Rosyidah selaku Komite Nasional Serikat Perempuan Indonesia, dan masih banyak yang lainnya. (Rifq)