GRESIK | NUGres – Pimpinan Cabang Fatayat Nadhatul Ulama (PCFNU) Gresik menggelar Latihan Kader Dasar (LDK) di Pondok Pesantren Al Miftah, Desa Mojopuro Wetan, Kecamatan Bungah selama dua hari sejak Sabtu hingga Minggu (27-28/11).
Pelatihan ini diikuti 40 peserta perwakilan tingkatan baik ranting, PAC hingga PC. Hebatnya, system LKD yang dipakai ini kali pertama di Jatim yang menggunakan kurikulum pengkaderan baru yang dibuat langsung tim PWFNU Jatim.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan berbagai materi pengkaderan terbaru dari PW Fatayat NU Jatim. Narasumbernya yakni Ketua PCNU Gresik KH Chusnan Ali dan fasilitator dari PWF NU Jatim, yakni Yenni Lutfiyah, Khosiah dan Azizah. Materi yang disampaikan yakni Ahlussunnah WalWal Jama’ah, ke-NUan dan ke-Fatayatan, Citra Diri Fatayat NU, keorganisasian, komunikasi dan pengantar gender.
Proses pembelajaran materi yang disampaikan pun sangat menarik, dari ceramah, diskusi hingga permainan. “Ada juga qiyamul lail dan salat Subuh, pembacaan tahlil dan senam. Semua rangkaian kegiatan harus diikuti peserta,” kata ketua panitia LKD Gresik Masruroh.
Momen lebih berkesan begitu terasa di LKD saat proses baiat. Dengan keadaan suci usai wudhu, para peserta memulai baiat dengan istighosah dan tahlil. Baiat berjalan dengan hikmah saat proses perenungan yang dipimpin oleh ketua PW Fatayat NU Jatim Dewi Winarti. Para peserta berurai air mata. Diiringi syair Abu Nawas, suasana baiat dilanjutkan dengan penciuman bendera merah putih, NU dan Fatayat NU serta penyematan gelang kepada anggota.
Ketua PW Fatayat NU Jatim Dewi Winarti berharap, dengan LKD yang sudah digelar di Gresik menggunakan kurikulum pengkaderan baru PW Fatayat NU Jatim, para kader menjadi lebih amanah, militant dan memperjuangkan nilai-nilai ke-Fatayatan di masyarakat.
“Tidak ada yang baik, semua baik dan hebat selama mau belajar bersama,” kata Dewi.
Sementata Ketua PC Fatayat NU Gresik Ainul Farodisa mengatakan, LKD merupakan jenjang keorganisasiaan yang melahirkan kader-kader Fatayat NU yang handal.
“Semoga ilmu yang dipelajari bisa diimplementasikan untuk memajukan Fatayat di segala sektor kehidupan dan kebaikan masyarakat,” harap Ainul. (Rifq)