DUKUN | NUGres – Menjelang konferensi cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Pengurus cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU) Kabupaten Gresik menggelar Madrasah kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan XXXVII
Kegiatan tersebut bertempat di Aula Ponpes Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Kegiatan ini di mulai tanggal 12-14 Nopember 2021 dengan melibatkan peserta Struktural baik dari pengurus NU dan banom se PCNU Gresik dengan total 62 peserta.
Masruron Arfe Panitia MKNU PCNU Gresik mengatakan, MKNU ini adalah bagian yang tidak lepas dari pengkaderan NU itu sendiri dalam rangka untuk penataan jamiyyah dan peningkatan Sumber daya di NU.” Hal ini menjadi program PCNU Gresik menjelang pergantian pengurus PCNU Gresik masa khidmah yang akan habis periodesasinya.” tuturnya
Ia menambahkan, pada intinya pengkaderan di NU dimulai pada PKPNU dengan fokus menggerakkan dan Ghirrah kepada jamaah NU yang diikuti oleh kader NU baik struktural maupun non struktural sedangkan di untuk MKNU adalah penataan organisasi dan penataan jamiyyah NU.”
“Termasuk materi MKNU adalah Taujihad PWNU jatim, dasar pemikiran MKNU, review perjalanan satu abad NU 1926-2026 dan pretest, memperkuat strategi dakwah NU melalui tehnologi media post truth, relasi dan respon terhadap negara, NU dan pemberdayaan ekonomi umat, NU : mengekspor Islam Nusantara, arah cita cita dan strategi perjuangan NU 2015-2026 dan relasi dan respons NU terhadap Idielogi.” Jelas cak ron sapaan akrabnya
KH Chusnan Ali Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik menjelaskan, pada prinsipnya Peserta MKNU melaksanakan kewajiban organisatoris tidak lebih dari itu.” Setidaknya agar pengurus struktural memahami tugas “siapa melakukan apa, dan menjadi jelas ” Apa harus dilakukan siapa.” Jelas Yai Chusnan
Dirinya mengatakan, kenapa lebih dari 2000 kader pasca PKPNU belum tergerakkan dan belum efektif dalam menggerakkan jamaah NU.” Hal ini bisa terjawab pada kegiatan MKNU di Ponpes Ihyaul Ulum Dukun Gresik yang akan dikupas secara detail oleh pemateri baik dari PWNU jatim maupun dari PBNU.” Imbuhnya
Yai Chusnan berharap semoga NU tetap jaya dalam keberkahan, berkah dalam kejayaan dan mengemban misi keagamaan, keaswajaan Nahdliyah dan kebangsaan NKRI harga mati.” tutupnya (Syafik Hoo)