Gresik | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Gresik mengadakan peresmian Gedung MWCNU. Secara simbolik, Gedung yang telah diredesain hingga nampak megah dan apik itu diresmikan oleh Rais Syuriah PCNU Gresik, KH. Machfudz Ma’sum, dan Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik, KH. Moch. Chusnan Ali pada Sabtu (26/6) malam.
Kegiatan Peresmian Gedung MWC NU Gresik ini dilakukan dengan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 dan dipantau langsung oleh Satgas Covid-19 Kecamatan Gresik. Tampak hadir Camat Gresik, Pengurus MWC NU Gresik, Pengurus Ranting NU dan Perwakilan Badan Otonom NU, dengan jumlah total tak kurang dari 30 hadirin.
Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik, KH. Chusnan Ali, mengungkapkan bahwa aktifitas warga NU sejak dulu telah berjalan meski tanpa kantor. “Sejak dulu kegiatan warga NU telah berjalan dengan baik, dan dengan suksesnya Redesain Gedung MWC NU Gresik ini, kami harapkan gedung MWC NU Gresik bisa meningkatkan kinerja organisasi NU khususnya di Kecamatan Gresik.” tuturnya.
Sementara Ketua MWC NU Gresik, Drs. H. Muhammad Machsun, M.Pd.I., mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya redesain Gedung MWCNU tersebut. “Dalam kesempatan ini, sebagai ungkapan rasa syukur kami keluarga besar MWC NU Gresik atas suksesnya kegiatan Redesain Gedung MWC NU Gresik, dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mensukseskan kegiatan Redesain Gedung ini” ungkapnya.
Gedung MWCNU Gresik ini, lanjutnya berpesan kepada seluruh kader NU dan warga Gresik, bisa digunakan masyarakat untuk kegiatan Sosial Keagamaan yang membawa manfaat kebaikan untuk masyarakat.
Dalam kesempatan itu, KH. Chusnan Ali mengamanatkan lima prinsip Mabadi Khaira Ummah kepada seluruh hadirin.
“Pertama Assidqu, kejujuran atau transparan. Apa yang dikatakan dan diperbuat harus sama. Kemudian yang kedua adalah al amanah, dapat dipercaya, oleh karenanya jadilah kader yang dapat dipercaya. Kalian jadi pengurus NU merupakan amanah, maka dari itu kalian harus bisa menjadi pengurus yang baik, sehingga bisa memberi manfaat untuk orang banyak. Yang ketiga adalah al adalah, adil, artinya adil terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Tidak memandang teman atau musuh. Selanjutnya adalah at ta’awun, tolong menolong. Saling membantu satu sama lain. Sifat ta’awun harus kita tanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka kita berhadapan dengan siapa pun, kita harus saling tolong menolong. Yang terakhir adalah al istiqamah, ketika memiliki perilaku dan pendapat yang baik, maka harus kita pertahankan.”, terang beliau.
Pewarta : A. Rahman Budiman
Editor : Jalil