GRESIK | NUGres – Paham radikalisme hingga kini masih menjadi ancaman. Paham ini lambat laun akan mengancam keutuhan kedaulatan Negara. Untuk menangkal paham radikalisme berkembang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) Kabupaten Gresik punya solusi. Antara lain, memperkuat tradisi dan memperluas pemahaman agama sebagai penangkal radikalisme.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua PCNU Gresik KH Chusnan Ali, dalam acara Fokus Grup Diskusi (FGD) yang digelar Polres Gresik, bersama Parpol dan Ormas Kepemudaan dalam rangka menguatkan kebhinekaan untuk menangkal radikalisme dan intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Selasa (29/12).
“Agama menjadi dasar manusia supaya tidak tersesat dalam idiologi radikalisme. Tentu pemahaman agama yang sesuai Islam rahmatan lil ‘alamin yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia,” katanya.
Sementara itu acara yang digelar di Hotel Pesona itu, dikemas dalam talk show. Acara dimoderatori oleh KH Moh Toha dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan pemteri oleh Ustadz Ali Fauzi Manzi dan Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi Manzi menjelaskan, radikalisme bukanlah sebuah produk dari keputusan yang singkat tetapi hasil dari proses panjang yang perlahan lahan mendorong seseorang komitmen pada aksi kekerasan atas nama Tuhan.
Dikatakan, akar terorisme tidaklah tunggal bahkan saling berkaitan karena itu cara penanganannya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal. harus banyak aspek, perspektif dan metedologi.
“Ibarat sebuah penyakit, terorisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi, butuh dokter spesialis dan juga obat yang tepat,” jelasnya.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan, momen ini adalah momen sangat baik karena Allah SWT menciptakan Negara Indonesia adalah negara yang majemuk berupa kebhinekaan suku bangsa agama dan ras ini adalah harus kita syukuri dan jaga bersama.
“Ancaman untuk merusak persatuan dan kesatuan sudah mulai muncul benih benih yaitu aksi terorisme, perlakuan SARA dan kegiatan intoleransi ini harus kita hindari, maka dari itu kita bersama sama harus menjaga agar negara indonesia tetap utuh NKRI harga mati untuk itu mari kita bersama sama untuk menjaganya,” ternganya.
Ditambahkan Dandim 0817 Letkol Inf Taufik Ismail mengatakan, dalam rangka menangkal masuknya paham radikal ada dua yaitu cegah usia sejak dini dan generasi muda.
Acara juga disertai tanya jawab dan pemberian penghargaan oleh Kapolres Gresik kepada ustadz Ali Fauzi Manzi, Ketua PCNU Gresik KH Chusnan Ali, Ketua PD Muhammdiyah Gresik H Taufiqullah Ahmadi, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gresik KH Moh Toha.
Pewarta : Alam