GRESIK | NUGres – Masih dalam nuansa hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ujungpangkah dan Sidayu bekerjasama dengan Komunitas Panggilan Jiwa (KPJ) serta Lembaga sosial Yatim Mandiri gelar bakti sosial berupa bantuan kepada pahlawan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Kegiatan digelar di Balai Desa Glatik, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jumat (21/08/2020).
Sebanyak 40 legiun veteran di wilayah Ujung Pangkah dan Sidayu yang telah berusia 100 tahun bahkan lebih mendapat bantuan berupa paket sembako. Bantuan diberikan sebagai wujud kepedulian dan apresiasi terhadap mereka yang telah memperjuangkan NKRI.
“Alhamdulillah, peduli pada pengukir sejarah kemerdekaan merupakan bukti warga yang bangga dan hormat pada Negaranya. Kemerdekaan merupakan kebahagiaan bagi kita semua, tentunya semua itu tak lepas dari perjuangan para Veteran kemerdekaan, Oleh karena itu seyogyanya kita sebagai generasi harus bisa membahagiaakan para pejuang yang sudah membahagiakan kita,” kata Muhammad Anwar, Ketua Umum KPJ.
Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Ujung Pangkah, Imam Badaruddin menyampaikan, memperingati dan mensyukuri hari kemerdekaan RI adalah suatu kewajiban, agar generasi saat ini bisa menjadi penerus perjuangan para pahlawan terdahulu.
“Kita sebagai kader Ansor harus bangga dan ikut memberikan kontribusi mengisi kemerdekaan republik Indonesia. Maka pada kesempatan kali ini, kita mengadakan kegiatan dengan menghadirkan pelaku sejarah, yaitu para veteran. Agar kader GP Ansor yang ada di wilayah Ujungpangkah maupun Sidayu bisa meneladani perjuangan veteran,” ujar Badaruddin.
Kegiatan berlangsung semakin haru saat sejumlah anggota legiun veteran bercerita bagaimana dulu ketika strategi peperangan dibuat dan direalisasikan. Salah satunya H. Ach. Jazim (95) tahun, satu-satunya veteran yang masih hidup, dari Pangkah Wetan. dan mungkin satu-satunya veteran yang masih ada di wilayah Ujungpangkah maupun Sidayu.
Sembari terbata-bata, Jazim menceritakan saat pertama kali dirinya ikut berperang sejak usia 16 tahun.
“Saat itu, banyak kawan-kawan seperjuangan saya yang jatuh berguguran di medan perang. mereka semua rela mati-matian bela NKRI. beliau merasakan betul apa yang terjadi ketika perang itu. saling tembak terjadi dimana-mana,” bebernya.
Jazim menambahkan, bahwa lagu ‘Ya Lal Wathon’ diciptakan oleh KH. Wahab Hasbullah jauh sebelum Indonesia merdeka. pada liriknya, sudah terdapat penyebutan Indonesia negeriku.
“Artinya bahwa akan terlahir sebuah negara dengan nama Indonesia,” tegas Jazim.
Mendengar cerita itu, Anwar merasa sangat kagum. Ia berharap, agar seluruhnya yang hadir bisa meeladani dari cerita perjuangan veteran saat detik-detik kemerdekaan RI.
“Sungguh cerita yang istimewah dan penuh makna, semoga beliau-beliau yang masih hidup diberikan keberkahan umur dan yang sudah meninggal menjadi syahid, dan kita semua bisa mensuri tauladani perjuangan-perjuangan beliau” pungkas Anwar. (Rifqi)