GRESIK | NUGres – Jelang masa kembalinya santri ke pondok pesantren, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdhatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Gresik melatih perwakilan pengurus maupun pengelola pondok pesantren se Kabupaten Gresik untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer. Minggu, (21/6).
“Dilatih cara membuat handsanitizer dan disinfektan mas, untuk persiapan kembalinya santri, agar mereka terhindar dari penularan Covid-19 ketika berada di pondok pesantren,” kata Abdul Malik salah satu perwakilan dari Pondok Pesantren Zainal Abidin Bungah Gresik.
Pelatihan digelar di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Sesuai anjuran pemerintah, pelatihan pun digelar dengan protokol ketat. Kursi antar peserta pun diberi jarak 1 meter.
Para pengurus pesantren tersebut dilatih membuat handsanitizer dan cairan disinfektan guna mempersiapkan Program Pesantren tangguh Covid-19 yang dibentuk di masing-masing pesantren untuk selalu melakukan pengawasan dan menegakkan protokolkesehatan saat santr-santri sudah kembali di pondok pesantren nantinya.
Dalam pelatihan, peserta langsung dilatih secara langsung pembuatan disinfektan dan handsanitizer oleh intruktur dari Persarsatuan Dokter Nahdhatul Ulama (PDNU) dr. Heri
Ketua RMI NU Gresik, KH. Ala’uddin mengatakan, pesantren harus selalu menjadi pelopor hidup sehat dilingkungan pesantren, untuk itu sangat penting dilatih pembuatan diainfektan dan handsanitizer dan teknik-teknik menjalankan tugas sebagai satgas Covid-19 di pesantren.
“Diklat satgas covid-19 pesantren RMI NU Gresik ini bertujuan melatih santri-santri yang siap menjadi garda terdepan dalam melindungi kyai, santri dan masyarakat, dan sekaligus merealisasikan program pesantren bersih, pesantren sehat PW RMI NU Jatim serta selaras dengan program pesantren tangguh Pemprov Jatim,” ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Ala.
Meski pandemi masih terus berlangsung, Gus Ala’ menuturkan, pesantren harus tetap eksis ditengah gempuran pandemi dengan menyiapkan segala sesuatu yang menjadi aturan protokol kesehatan.
“Sekali lagi kita tunjukkan bahwa pesantren siap melawan covid-19. Ayo mondok di pesantren dengan protokol pencegahan Covid-19,” tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan pada hasil rapat RMI NU Gresik bersama seluruh jajaran pengasuh maupun pengurus pondok pesantren se Kabupaten Gresik pada Minggu (14/6) kemarin, kembalinya santri ke pondok pesantren dimulai tanggal 1 Juli 2020 sampai 31 Agustus 2020.
Untuk mendukung hal itu, RMI NU telah mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Gresik berupa kesiapan dukungan sarana penegakan protokol kesehatan. (Rifqi).