BUNGAH | NUGres -Selama dua hari yakni 19 hingga 20 Februari, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Qomaruddin Bungah menggelar Sekolah Aswaja. Kegiatan tersebut sebagai sarana memantapkan ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja yang diselenggarakan di gedung MWC NU Bungah, Gresik.
Sekolah Aswaja yang yang diikuti sejumlah kader se-Gresik tersebut mengusung tema “Meneguhkan kembali nilai-nilai Aswaja sebagai tonggak dasar pergerakan dan benteng menghadapi intoleran”.
Ketua komisariat Qomaruddin, Muhammad Iqbal Thoriq mengatakan, Sekolah Aswaja merupakan bentuk penindaklanjutan dari kajian rutin yang dilakukan sahabat sahabat PMII Qomaruddin dan sebagai bukti bahwa PMII tidak meninggalkan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut Nahdlatul Ulama.
“Sekolah aswaja juga dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan para kader akan pemahaman nilai-nilai Aswaja yang dianut NU secara mendalam, agar para peserta dapat menjadikannya sebagai tonggak dasar dari pergerakan dan survive ditengah laju perkembangan teknologi yang signifikan,” ucapnya.
Dibuka oleh Pengurus Cabang (PC) PMII Gresik kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang dan profesi, mulai dari guru, aktivis Ansor hingga dari ulama’ NU.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya Muhammad Najib atau yang akrab dipanggil gus Najib. Beliau menyampaikan materi tentang Aswaja dalam konstelasi Ekogeosospol.
“Problematika yang kita hadapi sangat banyak, baik dari sektor ekonomi, sosial, gender maupun pendidikan. Oleh karena itu Aswaja tak boleh hanya menjadi dogma ataupun sekedar dongeng akan tetapi bagaimana aswaja mampu menjawab dan memberikan solusi atas problematika itu,” terang pemangku pondok pesantren Metal Pongangan tersebut.
Kontributor : Safiuno
Editor : Aam Alamsyah