GRESIK | NUGres – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik memberikan penghargaan kepada para anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sepuh atau Banser Senior, yang hingga saat ini tetap istikamah dalam berkhidmat.
Penganugerahan kepada Banser Sepuh ini menjadi salah satu rangkaian acara memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-91 GP Ansor. Sedangkan prosesi berlangsung di sela giat Konsolidasi Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser, Sabtu (26/4/2025) di Aula KH Hasyim Asy’ari Kantin MWCNU Bungah, Gresik.
Puluhan Banser Sepuh dari berbagai Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon), berkedudukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Gresik itu hadir menerima piagam penghargaan. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Gresik, M. Ludfi Khambali, didampingi Kasatkorcab Banser Gresik Ndan Tarban, dan jajaran.
“Penghargaan ini adalah bentuk penghormatan dan dukungan kami kepada Banser senior yang tetap semangat menjalankan tugas pengabdian, meski usia tidak lagi muda,” ujar Ketua PC GP Ansor Gresik yang akrab disapa sahabat Ludfi.
Semangat Banser Sepuh, kata sahabat Ludfi, menjadi inspirasi tersendiri bagi kader muda GP Ansor. Ia bahkan menegaskan bahwa penganugerahan ini akan menjadi program berkelanjutan untuk semakin memperkuat semangat dan dedikasi dalam tubuh Banser.
Selain itu sahabat Ludfi juga menekankan beberapa poin penting yang harus disadari oleh pimpinan dan seluruh korps Banser di seluruh Satkoryon se-Gresik.
“Tantangan kita ke depan semakin besar, maka dibutuhkan tiga hal, yaitu soliditas, solidaritas dan upgrade kapasitas,” pesan sahabat Ludfi.

Banser Sepuh yang kini berusia 70 tahun dan telah diganjar penghargaan yakni H. Ahmadun. Ia bahkan tak mampu menyembunyikan rasa harunya, serta bangga atas penghargaan ini.
“Insya Allah saya mula menjadi Banser atau di Ke-Banser-an tahun 77-78 sampai sekarang Alhamdulillah masih aktif untuk menyemangati regenerasi Banser yang muda-muda,” kata Banser Sepuh dari Satkoryon Sidayu, seperti dalam tayangan wawancara di YouTube NUGres.
Kemudian saat NUGres menanyakan apa alasannya yang membuatnya masuk dan bertahan hingga saat ini sebagai seorang Banser? Ndan Madun sapaannya, menegaskan tidak butuh alasan.
“Mboten mawi (nggak butuh) alasan. Kenyataan saya ingin ikut gerbangnya Kiai Hasyim Asyari, Insya Allah jadi orang yang berguna dan barokah,” tegasnya. Ndan Madun juga bilang kalau saat ini anak-anak muda NU khususnya Anggota Banser telah memiliki kesadaran. Ia juga berharap semangat dalam jamiyyah NU melalui Banser tetap terjaga spiritnya.
Selain Ndan Madun, penghargaan lain juga didapatkan kepada Banser sepuh lainnya, usia mereka di atas 50 tahun. Kendati memasuki usia lanjut dan menjadi seorang kakek, namun seragam Banser dan atribut lengkap yang mereka kenakan tampak membuat sosok “Pagar Baja” para kiai-kiai NU dan NKRI itu tampak begitu gagah.
Ketua PC Ansor Gresik, sahabat Ludfi, juga menyampaikan bahwa dari beberapa rangkaian kegiatan Harlah ke-91 GP Ansor, PC GP Ansor Gresik lebih banyak bersifat Konsolidasi Struktur Organisasi dan Kelembagaan.
“Kami berharap dalam momentum Harlah Ansor ke 91, Ansor Gresik semakin solid dan juga semakin kuat secara struktur organisasi. Sehingga dengan struktur organisasi yang semakin kuat, langkah gerakan Ansor Gresik akan semakin mantap kedepannya,” tutup Ludfi.
Penulis: M. Mudzakir
Editor: Chidir Amirullah