BUNGAH | NUGres – Lailatul Kopdar MWCNU Bungah pada Ramadhan 1446 Hijriah, dalam pertemuan keempat berlangsung khidmat dan gayeng. Hadir Ustadz Musthofa, membacakan maqolah keenam yang membahas kegigihan Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari dalam berjuang mensyiarakan agama Islam yang Rahmatan lil alamin.
Ketua Lembaga Dakwah (LD) MWCNU Bungah itu mengawali pembahasan dengan menjelaskan keutamaan-keutamaan belajar atau ngaji di bulan Ramadhan.
“Ngaji satu menit atau ada yang bilang satu jam, itu sama dengan pahala salat 1.000 rakaat atau sama dengan memerdekakan budal,” tuturnya, (5/3/2024), sambil berharap kajian Lailatul Kopdar dapat memberi manfaat kepada semuanya.
Maqolah keenam itu terbilang panjang. Sang penulis kitab, Gus Nanal Ainal Fauz memberi judul maqolah itu dengan “Semangat dan kegigihan Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari dalam mengajak kaum muslim awam”. Maqolah itu dibacakan pada saat khutbah di Muktamar kedua di Surabaya pada 14 Rabiul Awwal 1346 H atau 1928.
Setelah memberikan makna letterjick khas Pesantren dari maqolah, Ust. Musthofa kemudian memberikan penjelasan-penjelasan singkat tentang maksud maqolah tersebut. Salah satunya, ada 7 ajakan KH. Hasyim Asy’ari kepada kita semua dalam memperjuangkan Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu;
- Menjaga takwa kepada Allah;
- Meninggal dalam keadaan muslim;
- Mendamaikan orang muslim yang bertikai;
- Menyambung silaturrahmi antarkeluarga;
- Melakukan kebaikan kepada tetangga, keluarga dan saudara;
- Menghormati orang tua; dan
- Menghormati yang lemah rizki, ilmu dan pengalamannya.
Masing-masing poin kemudian dijelaskan secara gayeng dan penuh kebijaksanaan. Di poin takwa, Ust. Musthofa menggarisbawahi bahwa takwa merupakan pondasi utama kita semua. “Kalau sudah punya takwa, jadi apa saja selamat. Jadi pejabat, tidak akan korupsi. Jadi guru, tidak akan korupsi waktu,” tuturnya.
Kajian yang juga disiarkan secara Live Streaming di kanal YouTube MWCNU Bungah itu juga mencatat bahwa Mbah Hasyim juga mengajak kita semua untuk senantiasa mengikuti lima perintah, yaitu;
- Mendengarkan (dawuh para ulama);
- Mengikuti kitab (Alquran dan As-sunah);
- Jihad;
- Hijrah; dan
- Berorganisasi.
“Ukhuwah islamiyah, wathoniyah, basyariyah, kalau diterapkan, maka akan benar-benar terwujud Islam yang rahmatan lil alamin,” jelas Ust. Musthofa, memungkasi.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah