GRESIK | NUGres – Semesta kebudayaan Gresik berduka. Salah satu penembang Macapat dengan cengkok khas Gresikan, Mbah Mat Kauli, tutup usia pada Jumat (21/2/2025). Beliau dikenal istikamah hadir dan menembangkan Macapat Serat Sindujoyo dalam rangkaian Haul Tokoh Gresik, Mbah Sindujoyo.
Kabar duka ini diterima pada pukul 09.00 WIB dari kediaman almarhum di Jalan Awikoen RT 04 RW 02, Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas, Gresik. Jenazahnya akan dimakamkan di Pemakaman Umum Gumantar usai salat Asar.
Fatah Yasin, sesepuh Kelurahan Lumpur Kecamatan Gresik yang aktif dalam pelestarian tradisi, mengenang jasa almarhum.
“Pada tahun 1994, kami mengajak Mbah Mat Kauli turut menyemarakkan Haul Sindujoyo dengan Mocopatan. Kami melihat beliau mampu melanjutkan jejak para penembang Mocopat terdahulu, seperti Wak Nur Hasyim, Mbah Riduwan, dan lainnya. Dahulu, banyak penembang Mocopat di Lumpur,” kenangnya.
Fatah juga menyoroti kegigihan Mbah Mat Kauli dalam belajar Macapat khas Gresik dan mendalami Serat Sindujoyo secara otodidak. Ia berharap generasi muda di Lumpur semakin peduli pada kebudayaan warisan leluhur.
“Mudah-mudahan ada semangat dari para pemuda untuk melanjutkan tradisi ini. Mereka bisa belajar dari beberapa penembang Mocopat yang masih ada,” tutupnya.

Ucapan duka juga disampaikan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi NU) Cabang Gresik, Lukmanul Hakim.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami turut berduka atas wafatnya maestro Macapat Gresikan. Beliau sangat berjasa dalam melestarikan seni Macapat Gagrak Gresik hingga tetap lestari sampai sekarang,” ungkapnya.
Lukman berharap akan ada penerus yang menjaga kebudayaan Macapat Gresikan. Di tengah derasnya informasi dan perubahan budaya, tradisi adiluhung seperti ini sering terkikis.
“Menjadi sosok seperti Mbah Mat Kauli adalah teladan kegigihan dan keistiqamahan dalam merawat tradisi serta menjunjung nilai kearifan budaya,” tambahnya.
“Kepulangan beliau adalah tanda bahwa Allah SWT mengambil ilmu-Nya dari dunia dengan memulangkan ahlinya. Sugeng tindak, Mbah. Kami akan selalu mengenang pengabdian dan khidmat budaya Anda. Semoga khusnul khotimah dan damai di alam sana,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Macapat khas Gresikan tidak hanya disajikan dalam rangkaian Haul Mbah Sindujoyo yang merupakan tokoh sesepuh Kelurahan Lumpur, Gresik. Tradisi ini juga kerap ditampilkan dalam acara pernikahan warga keturunan Lumpur.
Editor: Chidir Amirullah