GRESIK | NUGres – Setelah Seminar Pendidikan berbasis Deep Learning dan Ahlussunah wal jamaah an-Nahdliyah (Aswaja NU) pada tahap satu sukses digelar di ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik pekan lalu, Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Gresik, kembali menyelenggarakan tahap kedua, Sabtu (15/2/2024).
Kegiatan tahap kedua ini berlangsung di aula Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Qomaruddin Bungah, Gresik. Rangkaian seminar pendidikan ini menjadi upaya PC Pergunu Gresik menyemarakkan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU berdasarkan kalender tahun masehi. Seminar Pendidikan yang diselenggarakan PC Pergunu Gresik ini menjadi side event rangkaian peringatan Harlah ke-102 NU oleh PCNU Gresik.
Seminar pendidikan tahap kedua ini juga tampak dihadiri secara langsung oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Dr KH Mulyadi MM, didampingi pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin KH. M. Ala’uddin, pengurus YPP Qomaruddin Ismail Hamim, dan Ketua PC Pergunu Gresik Syamsul Anam.
Sebanyak 330 peserta, tak lain para guru di lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama yang tersebar di wilayah utara Gresik antara lain di Kecamatan Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, Dukun, dan Panceng, tampak antusias menyambut gelaran seminar pendidikan ini.
Ketua PC Pergunu Gresik dalam kesempatannya menyampaikan, kalau PC Pergunu Gresik selain menjadi wadah besar bagi guru-guru NU, juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga menyampaikan, PC Pergunu Gresik sedianya akan memberi pendampingan bila terjadi gejolak yang menimpa guru NU.
“Kegiatan semacam ini membuat kebanyakan cabang Pergunu di daerah lainnya ingin meniru Kabupaten Gresik yang bisa menghadirkan lebih dari 785 guru untuk mengikuti kegiatan (Seminar Pendidikan Berbasis Deep Learning dan Aswaja) ini,” ucap Syamsul Anam dengan nada bangga.

Selanjutnya mewakili pengurus YPP Qomaruddin Ismail Hamim mengatakan, bila kegiatan semacam ini harus lah diikuti dengan penuh dedikasi tinggi karena memiliki kemanfaatan yang sangat besar bagi para guru.
“Untuk memperoleh tambahan pengetahuan yang terus menerus berubah, apalagi sekarang ada model pembelajaran Deep Learning tentunya menjadi modal dasar bagi para guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di lembaganya masing-masing,” katanya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Dr KH Mulyadi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PC Pergunu Gresik atas inisiatif dan inovasinya dalam menghadirkan seminar pendidikan dengan tema mutakhir. Ia optimis kegiatan ini bakal meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan naungan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Gresik.
Kiai Mulyadi memberikan penguatan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah bagi kalangan guru yang mengajar di lembaga NU itu. “Semoga para guru NU semakin kompak. Sehat dan istiqomah dalam pengabdiannya di dunia pendidikan,” tutur Dr KH Mulyadi, mendoakan ratusan guru yang penuh semangat mengikuti seminar pendidikan ini.

Lebih jauh, peserta dalam seminar pendidikan ini dibekali dengan metode atau strategi pembelajaran deep learning yang nantinya akan mendorong para murid untuk mengembangkan pemahaman mendalam terhadap materi, memicunya memiliki keterampilan berpikir kritis, mampu menganalisis secara mendalam, dan bisa memecahkan masalah.
Adapun guru yang menerapkan deep learning dalam pembelajaran sehari-hari akan menggunakan strategi seperti studi kasus, diskusi mendalam, dan penerapan konsep pembelajaran dalam konteks nyata.
Materi seminar ini memberi wawasan dan pengalaman baru bagi guru tentang deep learning yang diantaranya mengupayakan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningfull) dan penuh keseruan (joyful) melalui oleh pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.
Penulis: Azharur Rofiqi
Editor: Chidir Amirullah