GRESIK | NUGres – Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama, digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kegiatan ini menjadi rangkaian Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU dan berlangsung pada Rabu – Kamis, 22 – 23 Januari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Sementara pada Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama ini dihelat pada Rabu (22/1/2025) malam. Selain sambutan dari sejumlah menteri yang hadir, pidato pengarahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, juga diberikan apresiasi kepada lembaga-lembaga maupun tokoh yang telah berkontribusi dalam dunia pendidikan, khususnya di lingkungan NU.
Kepala Sekolah SMA NU 1 Gresik, Dr H Agus Syamsudin, M.A. yang hadir secara langsung memenuhi undangan acara tersebut, mengungkapkan rasa bahagia dan penuh syukur atas penghargaan yang telah diberikan oleh PBNU.
“Alhamdulillah, berkah doa semuanya, khususnya dari bapak-ibu, SMA NU 1 Gresik mendapatkan penghargaan sebagai lembaga pendidikan terbaik Nahdlatul Ulama dari PBNU untuk tingkat SMA se-Indonesia pada malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama,” katanya, melalui Wakil Kepala Humas SMA NU 1 Gresik, Dr Luluk Ernawati, kepada NUGres, Kamis (23/1/2025).
Momen istimewa ini, menurut Dr H. Agus Syam menjadi kado yang sangat luar biasa membahagiakan keluarga besar SMANUSA Gresik dan masyarakat Gresik. Terlebih, kata dia, momentum ini menjelang Harlah ke-57 Lembaga Pendidikan naungan Ma’arif NU Gresik yang terletak di pusat perkotaan Kabupaten Gresik.
“Ini merupakan kado istimewa buat SMANUSA pada Harlah yang ke-57, sekaligus peringatan Harlah NU yang ke-102 tentunya. Semoga SMA NU 1 Gresik diberikan kemampuan dan kekuatan dalam mengembangkan amanah pendidikan menjadi lebih baik lagi, lebih berkualitas, dan lebih maju,” harap Kepala Sekolah SMA NU 1 Gresik itu.
Sementara mewakili Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik (PCNU Gresik), Wakil Ketua PCNU Gresik, Dr H. Ahmad Jazuli mengucapkan selamat atas anugerah yang diterima oleh SMA NU 1 Gresik.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa anugerah yang diberikan PBNU ini merupakan buah kerja keras SMA NU 1 Gresik dalam menghadirkan pendidikan yang holistik. Dr Jazuli menyebut lembaga berjargon “Sekolah Gerbang Internasional” itu selain memiliki banyak prestasi dan infrastruktur pendidikan yang bagus, juga memiliki inovasi program pendidikan berjaringan internasional.
“Kami ucapakan selamat kepada SMA NU 1 Gresik atas apresiasi yang diberikan oleh PBNU dalam rangkaian Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama. Semoga kemajuan SMA NU 1 Gresik terus ditingkatkan,” kata Wakil Ketua PCNU Gresik yang sebelumnya menjabat Ketua LP Ma’arif NU Cabang Gresik ini.
Dr Jazuli juga mengajak kepada sekolah NU maupun tokoh pendidikan Kabupaten Gresik yang lain, untuk dapat memetik inspirasi dan tak lelah berkhidmah melalui pendidikan.
“Karena Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama ini berdasarkan informasi yang kami dengar akan bergulir setiap tahun, maka tentunya terdapat kesempatan yang terbuka bagi yang lainnya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengumumkan secara luas bahwa peringatan Harlah ke 102 ini, PBNU menggelar dua kongres, yaitu Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama dan Kongres Keluarga Maslahat. Dua tema besar itu dipilih lantaran Nahdlatul Ulama sedianya didirikan sebagai perluasan dan upaya meningkatkan kapasitas dari khidmah pesantren beserta jaringannya.
Selama ini, kata Gus Yahya, warga NU telah mengenal ungkapan yang menyatakan bahwa “NU adalah pesantren besar, sedangkan pesantren adalah NU kecil”. Maka seharusnya, kata Gus Yahya, kehadiran Nahdlatul Ulama merupakan juga wujud dari pesantren dalam skala yang lebih luas, dengan kapasitas yang lebih besar.
“Pesantren adalah khidmah atau layanan yang utamanya menyangkut dua arena, yaitu arena pendidikan dan pengasuhan masyarakat arena khidmatul ilm’ dan arena riayatul ummah. Dua arena besar ini, adalah menjadi juga arena utama dari pergulatan Nahdlatul Ulama dalam mengembangkan khidmahnya,” tutur Gus Yahya dalam seikat sambutanya kala pembukaan Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama.
Editor: Chidir Amirullah