BUNGAH | NUGres – MWCNU Bungah menggelar rutinan Lailatul Ijtima’ di Ranting Sidorejo, di Masjid Jamik Al-Mukmin, Desa Sidorejo Kecamatan Bungah, Gresik pada Sabtu 30 November 2024. Lailatul Ijtima’ diawali dengan pembacaan Fatihah kepada warga NU yang telah meninggal.
Lailatul Ijtima di Ranting Sidorejo menjadi momen dimana para pengurus MWCNU Bungah bersilaturrahmi dengan warga Sidorejo, yang notabene merupakan desa terkecil di Kecamatan Bungah.
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sidorejo, Ustadz Muhaimin mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh jamaah yang bersama-sama mengikuti kegiatan Lailatul Ijtima.
“Semoga kehadiran kita semua diberi ridlo oleh Allah swt dan dicatat sebagai jariyah kita semua,” katanya.
Lebih lanjut, di hadapan ratusan nahdliyin, ia juga menyampaikan bahwa 99 persen warga Sidorejo adalah NU. Selain itu, kegiatan-kegiatan ke-NU-an di Sidorejo terus aktif, baik kegiatan mingguan atau bulanan, seperti tahlil, maulid diba, juga khotmil Quran. “Mohon doanya, semoga bisa terus istikamah,” tambahnya.
Pada gilirannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH. M. Ala’uddin menyampaikan beberapa hal terkait laporan kegiatan MWCNU Bungah di bulan November dan yang akan dilaksanakan pada Desember.
Pertama, pihaknya mengahaturkan terima kasih kepada para rombongan yang turut mengikuti mujahadah Pejuang NU di Surabaya awal November kemarin.
Kedua, renovasi gedung MWCNU Bungah sudah bisa ditempati. Karena itu, pada tanggal 1 Desember akan dimulai launching dan manasik haji pertama.
“Silahkan dilihat, disambangi, megahnya gedung dan aula MWCNU Bungah. Itu adalah gedung kita semua,” katanya.
Ketiga, mengenai Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) MWCNU Bungah, pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin tersebut mengatakan sekarang sudah ada 91 Calon Jamaah Haji yang bergabung dengan KBIHU MWCNU Bungah, belum yang penggabungan (suami-istri) dan pendampingan (orang tua-anak).
Keempat, RMI MWCNU Bungah yang digawangi Gus Nailul Muna bekerja sama dengan RSI MWCNU Bungah bakal menggelar Pelatihan Santri Husada atau Pelatihan Tim Kesehatan Pondok Pesantren pada Ahad (1/12/2024).
“Para santri itu akan dilatih langsung menjadi asisten dokter. Bukan P3K. Nanti santri itu akan dilatih untuk memeriksa, me diagnosis, hingga memberikan obat yang tepat. Monggo pondok-pondok untuk mengirimkan santrinya, 1 putra 1 putri. Gratis. Bayarnya kirim doa fatihah,” jelas KH. M. Ala’uddin.
Kelima, Peringatan Harlah NU yang ke-102 MWCNU Bungah akan digelar di Ranting Sidomukti pada tanggal 9 Februari 2025. Akan ada beragam kegiatan, mulai dari para hingga waktu pelaksanaan, termasuk pawai taaruf.
Keenam, IPNU dan IPPNU akan menggelar Latihan Kader Muda (Lakmud). Ketujuh, saldo MWCNU Bungah hingga November adalah 53.200.000. “Monggo, untuk rincian operasional bisa dilihat di kantor MWCNU Bungah,” ucap KH. M. Ala’uddin.
Kedelapan, pihak MWCNU Bungah mendorong agar ranting-ranting yang belum melakukan Musyawarah Ranting untuk segera menggelarnya. Terdapat 5 ranting yang belum melakukan Musyawarah Ranting, yaitu Kemangi, Karang liman, Mojopuro Gede, Pereng Kulon, dan Bungah.
“Terakhir, insyaallah Lailatul Ijtima bulan Desember akan digelar di Ranting Raci,” pungkas KH. M. Ala’uddin.
Pasca sambutan dan laporan, acara Lailatul Ijtima dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh KH. Fathan Anwari, dimana pihaknya menyampaikan melimpahnya hikmah dan pelajaran hidup dari Nabi Yusuf yang tertuang dalam Surat Yusuf.
Salah satunya yaitu agar kita bersikap adil. Awal mula peristiwa pembuangan Nabi Yusuf adalah karena terlalu sayangnya Nabi Yakub kepada Nabi Yusuf, dibandingkan dengan saudara-saudara lainnya, sehingga muncul sifat hasud.
Juga tentang sikap sabar Nabi Yakub ketika mengetahui kebohongan saudara-saudara Nabi Yusuf, peristiwa Zulaikhah, menafsirkan mimpi, hingga tidak ada dendam sama sekali dalam diri Nabi Yusuf saat saudara-saudaranya meminta pertolongan.
“Perjalanan hidup Nabi Yusuf dalam Alquran adalah pelajaran hidup bagi kita untuk sukses,” pungkas KH. Fathan Anwari.
Acara rutinan bulanan itu diikuti oleh jajaran Rois Syuriah, Mustasyar, Katib, Pengurus Ranting, Pengurus Lembaga dan Banom, Forkopimcam, dan warga masyarakat.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah