KEDAMEAN | NUGres – Kegiatan rutin berjuluk Tanbihul Ghofilin yang diadakan oleh Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Kedamean telah berlangsung dengan khidmat di Dusun Jerambah, Desa Kedamean, pada Ahad 13 Oktober 2024.
Acara ini dihadiri oleh jam’iyah Yasin dari seluruh desa, badan otonom NU di ranting setempat juga diikuti serta warga sekitar.
Kegiatan Tanbihul Ghofulin sendiri diisi dengan berbagai acara, mulai dari pembacaan Tanbihul Ghofilin, istighosah, hingga Mauidhah hasanah.
Sementara Mauidhah hasanah kali ini disampaikan oleh Ustadz Qosim Alwi yang mengaji dari kitab Irsyadul Ibad.
“Sopo wong sing istiqomah ibadahe uripe pasti di muliakno karo gusti Allah,” yang bermakna pentingnya keistiqomahan dalam beribadah.
Selain itu, Ustadz Qosim menekankan beberapa poin penting bagi orang beriman di antaranya menghindari kesombongan. Menurutnya sifat sombong harus dijauhi dengan mengedepankan tawadhu dan kesopanan.
Kemudian, menjauhi ketamakan. Diterangkannya rasa tamak perlu dikikis dengan qana’ah atau menerima dengan ikhlas apa yang dimiliki.
Terakhir, ia menyampaikan untuk menghindari sifat hasut. Sifat hasut, kata Ustadz Qosim sangat sulit dihilangkan, dan perlu nasihat terus-menerus untuk mencegahnya.
Selain ketiga hal tersebut, ustadz Qosim juga menekankan bahwa seorang mukmin yang diberi kecerdasan oleh Allah sebaiknya tidak menjadi orang yang sok pintar, melainkan tetap rendah hati.
Pada kesempatan yang sama, tim PORTANU berkesempatan mewawancarai Ketua Muslimat NU dan Bendahara Ranting Kedamean.
Dari wawancara tersebut, mereka menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan Tanbihul Ghofilin adalah untuk menimba ilmu, berdoa bersama, mempererat silaturahim, serta menjadi suri tauladan bagi keluarga dan lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini dilakukan secara bergilir antar anak ranting, dengan harapan bisa terus berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh jamaah yang hadir.
Kegiatan Tanbihul Ghofilin di Desa Kedamean diharapkan dapat terus menjadi sarana memperdalam ilmu agama dan menjaga kekompakan umat Muslim di wilayah tersebut.
Penulis: Dwi Ta’ligfatun Nisa | Putri Izzarul Isma
Editor: Febrian Kisworo