GRESIK | NUGres – Universitas Kiai Abdullah Faqih (Unkafa Gresik) menggelar sosialisasi penting bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam rangka implementasi program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM), dengan mengusung pendekatan Sustainable Development Goals (SDGs).
Program KKN-BBM Unkafa Gresik ini juga menjadi strategi inovatif yang tidak hanya bertujuan mentransfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat, namun juga mengajak masyarakat menjadi aktor utama dalam proses perubahan dan pembangunan desa berkelanjutan.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh tokoh penting, antara lain Dr. H. Muhamad Najib, MA., perwakilan dari keluarga Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, serta Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II Unkafa.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dalam arahannya, menyampaikan harapan agar KKN kali ini mampu mendorong kualitas pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen Unkafa.
Selain itu, DPL KKN-BBM Unkafa Gresik juga diharapkan dapat mempublikasikan hasil KKN dalam jurnal pengabdian masyarakat, yang memiliki value dan impact yang tinggi.
Sebagai persiapan implementasi program tersebut, Ketua KKN Unkafa 2024, Dr. Muhammad Bachrurrosyadi Amrullah, mengundang Achmad Zainudin, M.Fil.I., praktisi berpengalaman dalam pengembangan desa. Zainudin, diminta untuk membagikan wawasan kepada para dosen dan mahasiswa.
“Sosialisasi ini menegaskan bahwa ke depan, KKN-BBM Unkafa Gresik bukan hanya sarana pembelajaran, tetapi juga merupakan momentum strategis untuk membangun kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat desa,” kata Dr. Bachrurrosyadi, melalui keterangan yang diterima NUGres, Selasa (8/10/2024).
Ia berharap, melalui penggunaan beberapa metode pengabdian masyarakat seperti Participatory Action Research (PAR), Service Learning dan lainnya, program KKN-BBM Unkafa Gresik dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, mencerap potensi lokal, hingga dapat menginisiasi solusi yang berkelanjutan.
Sementara, Zainudin memaparkan bahwa inovasi KKN-BBM Unkafa Gresik dengan pendekatan SDGs Desa sebagai kompas tujuan dalam mendesain program dan kegiatan KKN di Desa sangat memudahkan mahasiswa, disamping itu kemampuan bidang keagamaan dan kepesantrenan mahasiswa dapat diintegrasikan dalam kerja-kerja pemberdayaan.
“Dengan spirit pengabdian dan komitmen memberi kemanfaatan bersama merupakan modal dasar. Selanjutnya SDGs Desa sebagai perangkat interdisipliner secara akademik akan memudahkan pencapaian tujuan program unggulan yang digagas mahasiswa,” ujar pria yang juga Dosen Unkafa ini.
Ia juga menjelaskan bahwa SDGs yang merupakan agenda global untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan, telah diadopsi dalam perencanaan pembangunan desa melalui Permendesa No. 21 Tahun 2020. Sebanyak 17 tujuan SDGs global diterjemahkan ke dalam 18 tujuan SDGs Desa, dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Langkah-langkah konkret yang dilakukan untuk mencapai tujuan SDGs Desa meliputi kesehatan masyarakat desa, pengembangan ekonomi desa, pendidikan berkualitas, dan keterlibatan perempuan di Desa. Program-program tersebut dapat diimplementasikan melalui bentuk-bentuk pelatihan seperti keterampilan perempuan, kampanye hak-hak anak, peningkatan akses pendidikan, serta pengembangan energi terbarukan,” urainya.
Dalam aspek kesehatan, kata Zainuddin, KKN-BBM Unkafa Gresik dapat meningkatkan kesadaran ibu-ibu dan calon pengantin di Desa dengan pendekatan ajaran agama untuk menurunkan angka prevelensi stunting.
“Dengan program-program tersebut, diharapkan masyarakat desa dapat berkontribusi langsung dalam mewujudkan desa yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, menurut Ketua LPPM Unkafa Gresik, Dr Saeful Anam mengatakan bahwa KKN-BBM akan dilaksanakan selama satu bulan, yakni mulai 15 Oktober sampai 15 November 2024 di dua kecamatan yakni di Balongpanggang dan Panceng, Kabupaten Gresik.
Editor: Chidir Amirullah