GRESIK | NUGres – Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Sunan Bejagung, Semanding Tuban Jawa Timur, KH Abdul Matin Djawahir, hadir menyampaikan pengajian dalam Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan Haul ke-35 Almaghfurlah KH Ma’shum Sufyan beserta para masyayikh PP Ihyaul Ulum, Dukun Gresik.
Di depan ribuan jamaah yang hadir. Kiai Matin yang juga Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2024 – 2029 ini menyatakan bahwa sebenarnya ia mulai mengurangi mengisi pengajian di atas panggung atau podium sejak beberapa tahun silam.
Namun, ia tidak bisa menolak saat salah seorang keluarga ndalem PP Ihyaul Ulum Dukun Gresik memintanya untuk berkenan hadir menyampaikan Tabligh Akbar di peringatan Haul ke-35 pendiri PP Ihyaul Ulum almaghfurlah KH Ma’shum Sufyan.
Kiai Matin berkisah, sejak tahun 1975 ia telah seringkali memberikan dan mengisi pengajian kepada masyarakat dari panggung ke panggung. Ini terus dilakukannya hingga sampai pada tahun 1998 dan mulai perlahan mengurangi ngaji di podium. Hingga 5 tahun terakhir yakni sejak 2019, ia memutuskan untuk berhenti total ngaji dari atas panggung.
“Ngantos lima tahun niki kulo empun leren, mboten nompo ngaji dalu ten podium. Kulo empun percoyo. Pasrah, kiai-kiai sing muda-muda sing tesih akas-akas,” tuturnya, Kamis (26/9/2024) malam.
Sebagai gantinya, sambung Kiai Matin, ia secara istikamah menyampaikan ngaji ba’da salat Subuh disiarkan melalui YouTube dengan nama akun DAWUH KYAI MATIN.
“Menawi Sabtu Tafsir Jalalain. Ahad Shahih Bukhari. Senin Ihya Ulumuddin. Niku minangka ganti kulo nek kangen-kangen kalih masyarakat. Kulo anggep ngaji kulo ten ngadepe santri tapi kulo anggep teng ngarepe masyarakat,” sambungnya.
Lebih lanjut, pengajian kitab secara virtual itu juga dimanfaatkan Kiai Matin untuk memudahkan kepraktisan dalam mengisi ngaji di tiga tempat, di pondok pesantren yang diasuhnya.
“Tapi ngajine mboten ngaji banyak keterangan. Nggih ngaji pondok. Kitab kulo woco. Paham yo karepmu, ora paham yo karepmu. Kulo woco mawon,” ungkapnya.
“Lah soale nopo kok kulo woco lewat online? Mboten kerono masyarakat kersane ningali. Mboten. Nanging pondok kulo niku ten tiga tempat. Dadi nek kulo mulang ten pondok satu, pondok dua, pondok tiga saget ngaji. Tujuan kulo niku, […] ngajine terus, ngiras-ngirus mbok menowo diparingi panjang umur,” tukas Kiai Matin.
Sementara dalam Tabligh Akbar tersebut, Kiai Matin mewedar tentang hakikat Haul Muassis Pondok Pesantren, sejarah lahirnya pondok pesantren di Nusantara, hingga membagikan motivasi dari guru Kiai Matin yakni almaghfurlah Kiai Maimun Zubair yang pernah menyampaikan bahwa pondok pesantren bila berdiri di awal abad era jam’iyyah NU, insya Allah perkembangannya bakal pesat.
Sebagai informasi, Tabligh Akbar KH Abdul Matin dapat disimak kembali secara utuh di tayangan arsip live streaming channel YouTube PP IHYAUL ULUM Dukun Gresik.
Editor: Chidir Amirullah