GRESIK | NUGres – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur bekerja sama dengan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menggelar sosialisasi pendidikan pemilih di Kabupaten Gresik.
Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang digelar pada menjadi upaya kedua belah pihak untuk menyuksesan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Acara yang diselenggarakan pada 13 September 2024 di Auditorium Gedung PCNU Gresik Lt.3 ini dihadiri oleh stakeholder masyarakat dan aktivis organisasi kemahasiswaan dan pemuda di Gresik.
Ketua KPU Gresik, Akhmad Taufik menyampaikan pentingnya peran pemilih dalam demokrasi.
“Pilkada adalah salah satu bentuk pelaksanaan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat penting untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan sesuai dengan aspirasinya,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Umum PKC PMII Jawa Timur, Solikhul Hadi mengatakan pemuda memainkan peran penting dalam proses demokrasi, sebab menjadi mayoritas pemilih terbanyak di Jawa Timur.
Ditambahkan, dengan memastikan para pemuda teredukasi dan terlibat aktif dalam proses pemilihan, akan menjadi kunci keberhasilan demokrasi dan kualitas kepemimpinan di daerah.
“Generasi tahun 80-an hingga 2000 memegang peranan krusial dalam proses demokrasi. Sebagai kelompok mayoritas pemilih, pemuda memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi arah politik dan memastikan keberhasilan sistem demokrasi,” ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong seluruh pemuda untuk aktif berpartisipasi, mengedukasi diri tentang proses pemilihan, dan berkontribusi dalam pemilihan pemimpin yang berkualitas demi masa depan yang lebih baik.
“Kami berharap mahasiswa dan pemuda dapat memiliki kesadaran politik yang lebih baik sebagai bagian dari tanggung jawab mereka dalam masyarakat demokratis. Dengan pemahaman yang mendalam tentang proses politik, hak-hak pemilih, dan dampak keputusan politik akan memotivasi mereka untuk tidak hanya menggunakan hak suara secara bijaksana, tetapi memastikan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Acara sosialisasi ini dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, termasuk seminar, diskusi panel, dan sesi tanya jawab. Beberapa pembicara dari kalangan akademisi dan praktisi politik turut berkontribusi untuk memberikan wawasan mendalam tentang proses pemilihan serta pentingnya memilih secara bijak.
Salah satu narasumber, Prof Abdul Chalik M.Ag yang merupakan Dekan Fakuktas Ilmu Sosial Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), menekankan bahwa kesadaran politik yang tinggi di kalangan mahasiswa dan pemuda jadi kunci untuk memperkuat demokrasi.
Prof Chalik dengan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme politik dan proses pemilihan, generasi muda dapat berperan lebih aktif dalam menentukan arah kebijakan dan pemerintahan.
Kesadaran politik ini tidak hanya memastikan bahwa hak suara digunakan secara efektif, tetapi juga mendorong partisipasi yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kualitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.
“Anda mau nyoblos, tidak nyoblos itu tidak berpengaruh tapi apa pengaruhnya? artinya saudara sudah tidak punya idealis sebagai warga negara. Karena dalam teori-teori negara, idealisme itu penting. Maka jika saudara tidak nyoblos, itu rugi. Sebab nasib masyarakat untuk 5 tahun ke depan berada dalam pemilihan mendatang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hak suara dan proses pemilihan.
Editor: Chidir Amirullah