MANYAR | NUGres – KH Mifftakhul Achyar menyampaikan serangkaian nasihatnya, salah satunya membentangkan hakikat dan peran pendidikan menyambut bonus demograsi di Indonesia.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Kedungtarukan Surabaya ini juga menyampaikan bahwa pendidikan memiliki tanggung jawab memberi jaminan generasi penerus bangsa.
Dijelaskan Kiai Miftakh, bila peran penting dan hasil utama dalam pendidikan yakni tidak sekedar mencetak generasi yang hanya pinter, melainkan juga bener.
“Ini yang penting. Dua hal, pinter dan bener. Pinter tok keblinger, bener tok tenger-tenger,” tutur Kiai Miftakh saat menyampaikan mauidhah hasanah pada peringatan Haul Mbah Buyut H. Noloyudho dan Sesepuh di Desa Sumberrejo Manyar Gresik, Kamis pagi (4/7/2024) kemarin.
Sedangkan perihal ilmu, Kiai Miftakh menyampaikan kalau Islam tidak membeda-bedakan ilmu agama dan ilmu umum. Hal ini lantaran keduanya merupakan anugerah dari Allah Swt.
“Kedua-duanya Minallah. Ilmu agama dibawa kanjeng Nabi diwarisi para ulama. Ilmu umum dari kejadian-kejadian ayat-ayat kauniyah melahirkan ilmu,” sambungnya.
Kendati demikian, Kiai Miftakh menjelaskan bahwa ikhtiar mencetak generasi yang berkualitas juga tidak terlepas dari peran para orang tua. Orang tua, kata Kiai Miftakh, sedianya memiliki kontribusi besar dalam memilih dan menentukan proses pendidikan bagi putra-putrinya.
“Intinya kalau memang ada pendidikan di luar bertanggungjawab, melahirkan generasi yang bener sekaligus pinter, monggo, jangan sungkan-sungkan. Jangan mamang, serahkan. Karena kewajiban mbenerno anak lan minterno anak iku asline kewajibane wong tuwo lhoro,” jelas KH Miftakhul Akhyar.
Kiai Miftakh kemudian menyampaikan bahwa keberadaan madrasah Maarif NU dan pondok pesantren sudah mengambil alih kewajiban orang tua.
“Alhamdulillah.. wong tuwo tinggal ndelekno syarate mawon. Anak pinter-bener tinggal opo jare kiai lan asatidz-ustadzatnya. Dan di situ ada ajaran akhlak, ungah-ungguhe urip. Bahkan sosok kiai menjadi panutan,” ungkapnya.
Di penghujung pengajian dalam rangka Haul H. Noloyudho dan Sesepuh Desa Sumberrejo Manyar Gresik ini, Kiai Miftakh mengharapkan bermunculan generasi emas, memimpin Indonesia bahkan pemimpin dunia dari Nahdlatul Ulama.
“Sakniki lah waktunya Nahdlatul Ulama mendunia. Memimpin dunia. Sudah lama dinanti kiprah dan penanganan-penanganan Nahdlatul Ulama,” pungkas KH Miftakhul Akhyar ditutup dengan untaian doa.
Editor: Chidir Amirullah